Beberapa minggu yang lalu Butet mencoba mendaftar menjadi calon pelatih ahli. Ia mencoba mempelajari apa saja yang menjadi syaratnya. Ia lagi-lagi mencoba. Diantara persyaratan itu memang ada mengunggah berkas. Kali ini berkas yang belum diunggahnya adalah rekomendasi dari atasan. Dari model format yang sudah ada, ia mulai melengkapi. Dari kumpulan berkas tentang rekomendasi ia mulai mencari contoh yang pernah dibuat oleh atasannya. Untung arsip itu masih tersimpan dengan baik, sehingga dapat digunakan untuk keperluan rekomendasi selanjutnya jika surat itu akan digunakan lagi di kemudian hari.

Banyaknya kesibukan dan prioritas kegiatan di waktu belakangan ini membuat Butet lupa kalau surat rekomendasinya belum ditandatangani oleh atasannya. Ia merasa waktunya masih cukup untuk menunda sementara untuk mengirimkannya. Asyik mengerjakan beberapa aktivitasnya, tak terasa waktu untuk itu tinggal beberapa hari lagi. Butet baru sadar bahwa ia belum menuntaskan atau melengkapi kekurangan berkasnya. Sebuah pesan WA dari seseorang yang mengingatkannya untuk segera mengirim kekurangan berkasnya itu. Waktu yang tinggal beberapa hari dipakainya dengan sebaik-baiknya.

Melalui pesan dari WA, ia segera meminta permohonan ijin kepada atasannya untuk memberikan rekomendasi dan meminta tanda tangan asli, sebagai persyaratannya. Rencananya setelah ditandatangani, berkas itu akan segera dikirim sebelum batas waktu. Di hari selanjutnya, ia menerima lagi kiriman pesan WA, yang kali ini tentang acara pertemuan dengan zoom untuk “coaching” bagi semua calon pelatih ahli agar segera melengkapi berkasnya. Kedua pesan dari WA itu benar-benar dapat membuatnya lebih semangat lagi untuk niatnya menuntaskan semua persyaratan yang lainnya. Ia merasa berterima kasih kepada pihak panitia, karena sudah dibantu diingatkan.

Sumber : https://www.suara.com/news/2021/04/27/170904/kemendikbud-buka-pendaftaran-pelatih-ahli-sekolah-penggerak-ini-syaratnya

Tantangan menulis hari ke 149, Senin, 31 -5-2021