IRHAMNA
27 agustus kita memulai perjuangan itu, umurmu baru 3 bulan 10 hari sudah merasakan perjalanan panjang mengikuti ummi yang mendapat tugas belajar dari kantornya.
Pagi yang masih berkabut, mobil putih mini bus sudah beberapakali membunyikan klakson mencari alamat rumah kami, mobil itu sudah di pesan dari kemaren, keberangkatan dari payakumbuh menuju bandara internasional minangkabau.
Mobil itu penuh sesak karna barang bawaan kami lumayan banyak, perlengkapan pindah mulai dari karpet, selimut dan perlengkapan anak membuat mobil itu jadi sesak, kami segera berpamitan dengan mama, ayah dan ibu mertua dan tetangga tetangga yang sudah keluar rumah karna kami akan berangkat pagi ini. Tak terasa air mata ini mengalir begitu saja dan dada ini rasanya sudah sesak. Saya berusaha untuk tidak menangis namun tetesan demi tetesan air di maat Ini tidak bisa terbendung lagi karna melihat orangtua kami sudah menumpahkan tangisanya ketika kami pamit untuk pergi sambil mengendong bayi yang masih berumur 3 bulan ini, rasa rasanya terlalu kecil untuk irham bepergian se jauh ini, tapi demi sebuah tugas kami berangkat...
Bismillah...
Mobil putih itu melesat dengan cepat menembus jalanan yang masih gelap. hanya sedikit mobil yang berlalu lalang di pagi itu, membuat pak sopir dengan sigap menacap pedal gas, seolah olah dia terburu oleh waktu. Rupanya ada penumpang yang lain di belakang kami, dia harus cek ini jam 09.00.
Pak sopir sudah mulai meliuk liukan mobilnya melewati hutan lindung yang jalanya berbelok belok, aku mulai merasa pusing, keringat dingin ini sudah mulai muncul dari pori pori kulit, akupun merasakan sesuatu hal yang ganjil , lama lama jalan itu sudah mulai berputar, perut ini rasa rasanya sudah mulai meledak, dengan begegas aku meminta pak sopir untuk berhenti,
"Stop pak... Stop pak...
Dengan sigap pak sopir meminggirkan mobilnya...
Aku langsung loncat keluar
Brruuuak....
Gunung merapi itu akhirnya menyemburkan larva di pinggir jalan, semua orang hanya bisa melihat dan tertawa, karna melihat lelaki yang berbadan tegap harus tersungkur di pinggir jalan untuk mengeluarkan isi perutnya...
"Aman bang?"
Sosok wanita melihatku dari atas mobil sambil memeluk seorang bayi...
Aku hanya mengacungkan jempol, karna perjalanan masih panjang.
Setelah selesai bersih beraih, kami melanjutkan perjalannan, pak sopir melaju dengan kecepatan tunggi melewati air terjun yang sangat indah dengan airnya yang cukup deras, kalau kita melintasinya kita akan terkena percikan air yang mengembun ke jalanan.
Mobil putih itu sudah masuk ke perkampungan, dia tidak lagi melaju di jalan biasanya...
"kenapa jalanya je sini pak...?
Aku bertanya kepada pak sopir sambil keheranan...
"O... Ini jalan pintas bg, klo di jalan ini kita lebih cepat dari jalan biasa"
Pak sopir menjelaskan dengan santai...
"O... Begitu ya pak...
Aku mengangguk angguk karna tidak lama melintas jalan itu sudah terlihat di kejauhan menara bandara.
Tidak lama berselang kami pun masuk ke gerbang bandara, pak sopir menekan tombol tiket parkir untuk masuk ke bandara. Mobil sudah parkir di area menurunkan penumpang. Setalah keluar dari mobil, hawa panaspun mulai terasa, walau masih pagi kota padang ini terkenal dengan cuacanya yang panas...
Akhirnya kami sampai di bandara. Dengan kondisi yang masih pusing, dan tubuh masih lemas, aku berjalan sambil mendorong troli besi. Aku melihat perjalanan ini akan sanga sulit. Mungkin aku tidak akan bisa naik pesawat kalau kondisiku belum pulih
Disisi lain aku melihat istriku yang lagi mengendong irham.
Hati ini mulai berkecamuk.
"apakah aku kuat...?"
"Apakah aku bisa melapas istriku sendirian dengan menggendong seorang bayi..?"
Pikiran ini sudah mulai tidak karuan. Sambil duduk aku bermenung, keputusan mana yang akan di ambil...?
Pergi...?
Ataw pulang...?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjutkan rozi.pai sajolah.kalau pulang baranti caritonyo beko. Hehehee
Takuk mabuak d pesawat beko mis... Kani li baju pramugari ny hahahaha
Weiissss.. keyen bg.
Tanks yun
Mantap kawan
Yo kawan hahahaha
Mantap pak..
Hahahaha masukanya dong
Cuma perlu teliti dalam pengetikan se lai pak kalau menurut wi
Maksih wi... Mang iyo... Awak kurang paham smo penilisan baru heheheheJdi asa buek j baru hahahaha