Rozi setiawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Nasi goreng cinta

Nasi goreng cinta

Pagi ini jam 4.30. Aku sudah berjalan menuju masjid yang tidak jauh dari rumah. Pagi itu begitu dingin, udara pagi berhembus dengan deras. Tetesan embun pagi sudah mulai membasahi jaket kulit berwarna hitam yang aku pakai. Belum sampai aku di mesjid, suara adzan sudah berkumandang. Aku mempercepat langkahku menuju rumah allah itu. Sesampai di mesjid para jemaah sudah mulai melaksanakan sholat sunah 2 rakaat sebelum subuh. Di lanjutkan dengan zikir sambil menunggu iqomah. Sholat subuh dilaksanakan, para jemaah tidak terlalu banyak pagi itu, mungkin karna cuaca sering hujan membuat pagi subuh itu begitu dingin.

Sehabis subuh, aku langsung menuju rumah. Terdengar dari dalam rumah suara lantunan ayat suci alquran yang di bacakan oleh istriku, suara itu begitu merdu, dengan lantunan irama tartil. Suasana rumah itu begitu sejuk dengan lantunan ayat ayat allah.

Istriku menghentikan bacaanya, si kecil sudah terbangun. Istriku langsung ke tempat tidur dan menyusui si kecil.

Aku pergi ke dapur, aku melihat belum ada apapun yang akan di makan pagi itu.

Aku mulai mengambil beberapa siung bawang, aku mulai mengiris dengan cepat

" tat tat tat..."

Suara pisau sudah mendarat di landasan.

Aku mulai memasukkan minyak goreng secukupnya dalam kuali, selanjutnya irisan bawang merah dan bawah putih melesat ke dalam minyak yang panas. Di aduk aduk, dan di lanjutkan memasukkan cabe merah 3 sendok makan ke dalam kuali, dan di aduk lagi. Ketika cabe sudah mulai matang, di lanjutkan dengan menuangkan beberapa kecap manis, dan mengambil sebuah telur dari dalam kulkas

"krak..."

Telur di pecahkan dan di masukkan ke dalam kuali, di aduk hingga rata, dan kompor aku matikan.

Itu belum selesai, aku mengambil nasi dari dalam mejik, aku memastikan tidak ada nasi yang menggumpal, aku rasa cukup dan langsung memasukkanya ke dalam kuali. Tidak banyak nasi yang tersisa sehabis makam malam, tapi takaranya aku rasa cukup dengan bumbu yang telah aku persiapkan tadi.

Nasi di aduk dalam kuali dengan campuran telur, cabe dan bumbu lainnya. Aku menambahkan kecap manis dan sedikit bawang putih yang sudah di giling halus. Di aduk lagi hingga rata. Nasi putih tadi sudah berubah warna, warna merah agak ke kuningan membuat nasi itu mengeluarkan cita rasa yang berbeda, bawang putih yang di masukkan terakhir tadi, membuat nasi goreng mengeluarkan aroma yang khas. Aku menjadi ngiler melihatnya. Tapi belum selesai 3 sendok garam melesat ke dalam kuali.

"Set... Set... Set..."

Suara sendok mengaduk dengan rata. Aku mencoba menyicipinya, aku rasa agak pedas. Aku takut nantik anak anak kepedasan memakannya. Akhirnya aku menambahkan sedikit lagi kecap manis, ku aduk lagi hingga nasi goreng itu benar benar siap untuk di sajikan. Aku tidak biasa memakai bahan menyedap instan, tapi bumbu alami tak kalah enak jika pandai dalam meraciknya. Nasi goreng siap untuk di sajikan, aku memasukkanya ke dalam piring putih yang agak besar, kemudia ditata dengan rapi, setelah selesai aku merasa ada yang kurang. Aku mengambil sebutir telur ke dalam kulkas dan aku membuat telur mata sapi demi kesempurnaan sarapan pagi ini.

"Sayang... Udah siap belum...?"

Aku mencoba memanggil istriku yang lagi menyusui si kecil.

"Bentar sayang..."

Suara itu terdengan dari dalam kamar. Aku memutuskan untuk membawakan nasi goreng itu ke dalam kamar.

"Sarapan yuk...?"

Gua masuk ke kamar sambil memegang sepiring nasi goreng

"Abang bikin apa...?"

Dia bertanya sambil bangun dari tidurnya

"Wah... Nasi goreng"

Dia melihat dengan hati yang sangat bahagia, bukan nasi gorengnya yang membuat dia kaget, tapi desain nasi goreng buatanku yang membuat hatinya meleleh.

"HBD sayang... Abang tidak punya kado untuk diberikan, hanya nasi goreng yang di buat dengan rasa sayang ini yang bisa abang berikan untuk mu sayang"

"Makasih ya sayang..."

Dia tersenyum penuh bahagia. Kami mulai menyantap sarapan pagi itu, tidak mewah tapi berkualitas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post