Pilih aku atau dia
Sudah tiga hari gua berbaring di kamar. Belum ada makanan yang masuk. semua makanan terasa pahit, setelah gua coba pakaskan untuk masuk ke dalam mulut.
"Bruaak..."
Semuanya keluar lagi...
"kalau ngak bisa makan, jangan di paksain... Mending istirahat aja"
Terdengar suara teman gua yang sudah berdiri di pintu pulang dari kampus.
Dia melemparkan tas nya ke kasur dan menuju ke belakang.
"minum teh nya dulu... "
Dia datang sambil membawa segelas teh hangat.
Begitulah kami, selalu ada di setiap saat kami butuhkan.
Namanya satria, dialah yang mengurus gua saat gua sakit.
" tok ... Tok..."
Terdengar suara pintu ada yang mngetuk...
"yap... Sebentar..."
Satria berdiri dan langsung membuka pintu...
Satria datang ke kamar
"ada seorang cewek di depan.."
"siapa sat...?"
Dengan tatapan penuh penasaran
"Gua ngak tau... Lu liat aja ke depan...?
Kalau di kosan kami tidak boleh wanita masuk selain ibu kandung ataw saudara kandung.
"oke..."
Sambil gua berusaha untuk berdiri
Didepan sudah nampak seorang wanita
Duduk di kursi tamu. Gua dengan tenaga seadanya berjalan menuju ruang tamu, sesekali bepegangan dengan dinding supaya jalan tetap stabil.
Setelah gua bukak pintu..
"astagfirullah... Serius sakit nya lex.....?"
Sambil terkejut wanita itu melihat gua dengan rasa kasihan.
Gua cuma tersenyum.
"lu udah makan...?"
Lagi lagi gua hanya mberikan senyum
"Ni... Rin bawakan nasi goreng kesukaan lu."
Sambil membukakan sebungkus nasi goreng yang di bungkus dengan pelastik warna putih terang.
"di makan ya lex.."
Airin mencoba memaksa
Gua coba untuk memakan, tapi susah nelannya.
"dikit dikit aja dulu ... Yang penting perutnya jangan kosong."
Gua merasa mendapatkan perhatian yang lebih dari Airin.
Ya... Nama nya airin
dia adalah primadona desa di kampung gua, hari ini jauh jauh dari tempat kosnya hanya mau ngelihat gua yang lagi sakit.
Sambil ngobrol gua mencoba memakan nasi goreng bawaan airin,kami bercerita banyak tentang kuliah. Kami beda jurusan di universitas yang sama.
Anaknya pintar, nilai nya selalu tinggi. Dia juga ditawari untuk jadi asisten dosen. Pas banget, sudah cantik pintar pula...
Pokoknya the best lah...
Tanpa terasa nasi gorengpun hampir separoh gua makan. Gua rasa sudah cukup dan menutupnya.
"udah kenyang ...?
"lumayan rin... Baru kali ini gua yang bisa makan, mungkin karna ada airin..."
Prrettt....
Dalam keadaan sakit masih sempat ngegombal...
"ya udah... Besok airin bawain lagi nasi goreng nya, tapi harus di habisin ya...?"
airin menantang...
"ngak usah, gua cuma bercanda... Besok airin kan kuliah, ngak usah kesini..."
Airinpun hanya tersenyum
"lex... Airin sekarang ada kuliah... Rin pamit ya...?"
"ok rin... Makasih ya nasi gorengnya..."
"sama sama ...
Cepat sembuh ya...?"
Sambung airin sambil berjalan menuju kampus
Gua masuk kedalam dan mau menutup pintu. Tiba tiba...
"tit tit..."
Bunyi kalakson gojek yang berhenti di depan kosan.
Dari motor itu turun seorang gadis, mungkin gadis itu gua kenal. Tapi karna dia pake helm, gua cuma melihat dengan ragu..
"bang..."
Suara itu memastikan kalau gua kenal sama gadis itu
"eh.... Ani...?
Kok tau kosan abang...?"
" ya iyalah... Di cari dari tadi..."
Dengan suara yang agak tinggi...
"terus tau dari mana...?"
"tadi ada cewek yang lewat di depan, trus ani tanya kosan laki laki dekat sini. Dia nunjukin ke arah sini. Ya udah ani langsung ke sini. Dan ketemu sama abang..."
Dia menjelaskan dengan nada riang, karna sudah lama mencari alamat gua, akhirnya ketemu...
"duduk an..."
Sambil gua memindahkan kursi untuk ani
"abang sakit apa...?"
Ani langsung bertanya
"abang terlambat makan kemaren an, siap tu pulang kuliah kehujanan, nyampe di rumah badan ini menggigil dan langsung demam.."
Gua mencoba menjelaskan kronologinya
"sekarang abang dah makan?"
"Udah an... Ni baru siap"
Sambil menunjukan bungkus nasi goreng
"kalau gitu... Sekarang makan buah ya...?"
Ani mengeluarkan buahan dari tasnya, kelihatanya enak, ada buah apel sama pir. Kesukan gua banget, tpi perut gua masih kenyang.
"nantik aja an... Sekarang dah kenyang..."
"ya udah... Di simpan dulu aja..."
Ani mendapatkan sesuatu di atas meja.
"punya siapa bang...?"
Sambil mengangakat sebuah pena
Ops... Rupanya pena airin ketinggalan, mungkin aiarin akan kembali untuk menjemput pena nya...? Gua sudah mulai gelisah, jangan sampe airin kembali, kalo tidak...
Apa yang akan gua lakuin kalo mereka berdua bertemu... Apa yang akan terjadi...?
Pikiran gua dah bekecamuk mncari akal supaya airin tidak ke sini.
"kringgg kringg.."
Hp gua berbunyi.
"assalamualaikum lex... Pena rin tadi ketinggalan di atas meja, besok airin ambil ya...?"
"ok rin... Nantik gua simpan ..."
Alhamdulillah... Dada gua yang sesak tadi sudah lega rasanya...
Sambil mengambil pena dari ani
"ini mungkin pena teman abang an.."
Gua coba menjelaskan sama ani..
Kamipun larut dalam bercerita
"kok ngak sama indra..?"
Gua nanyain cowok ani
"dia sibuk..."
Jawab ani jutek
"dia tau ani ke sini..?"
"ngak... Biarin aja..."
"ani kok gitu... Nantik indranya marah.."
Gua mencoba untuk menjadi dewasa, karana kebanyakan cewek suka sama laki laki yang bisa memahaminya.
"biarin aja... Dia sibuk sama teman teman nya... Dia ngak ada waktu buat ani..."
Ani menjelaskan dengan rasa sedih, gua ngak mau melanjutkan bertanya, takut ani semakin sedih.
"ani ngak kuliah...?"
Gua mengalihkan pembicaraan.
"nantik siang bang..."
"o..."
Kami melanjutkan dengan pembicaraan lain, yang penting tidak membuat Ani sedih...
Besok harinya gua dah mulai ke kampus, setelah sarapan nasi goreng sama aiarin, kami berangkat bareng ke kampus. Gua sudah mulai melakukan aktifitas seperti biasa.
Karna gua libur kemaren, sudah banyak tugas menumpuk. Gua mencoba mencari di pustaka Kampus. Gua berjalan di bawah pohon pohon kayu yang rindang, jalanan di penuhi mahasiswa yang mondar mandir menuju gedung lantai empat itu. Setelah masuk, gua langsung menuju lantai dua, gua langsung menuju komputer yang berada di depan petugas pustaka. Mahasiswa tidak perlu lagi bertanya sama petugas pustaka untuk mencari buku, cukup ketik nama buku yang di cari di komputer, akan keluar no buku dan berada di rak bagian tertentu.
Gua mencari tugas tentang penelitian lanjutan, disana tertulis no 505. Setelah gua telusuri no rak yang sudah berurutan, tepat di depan foto copy gua mendapatkan buku itu. Tidak perlu berlama lama mencari buku di pustaka, walau buku di sini jumlahnya ribuan, tapi dengan teknologi semuanya semakin mudah.
Gua menuju petugas pustaka melaporkan buku yang gua pinjam, tiba tiba
"bang alex..."
Terdengar suara dari antrian meja yang satu lagi.
"hay an...."
"abang nyari tugas...?"
"iya an... Libur kemaren buat tugas menumpuk..."
"ani bantuin ya...?"
Ani menawarkan diri untuk mbantu
"oke..."
Dengan girang gua menerima tawaran ani. Kami menuju lantai bawah, disana banyak berjejer kantin kampus yang di lengkapi dengan wi-fi gratis. Kami duduk dekat tonggak, pas di tengah tengah ruangan itu. Gua pesan jus alpokat sedang ani pesan jus mangga. Gua mencoba mencari bahan yang di perlukan, sedang ani membantu mencatat bahan yang sudah saya sebutkan. Tugas sudah selesai, kami meninggalkan pusataka, berjalan di antara kantin kantin kecil yang berada di pinggir jalan. Kantin itu lebih ramai dari pada di dalam gedung, karena di bawah pohon kayu yang besar membuat udaranya sejuk, dan makananyapun banyak yang enak enak. Kami berjalan menuju keluar, sampai di ujung trotoar
"brum... Brum... Brum..."
Gas motor ninja hijau itu sudah meraung raung di depan kami. Laki laki itu langsung turun dari motor dengan wajah memerah. Dia menuju kami, dan langsung menarik tangan ani dengan keras...
"kau sudah keterlaluan an.."
Kata kata itu keluar dari mulut laki laki itu
"indra... Kamu apa apain sih..."
Anipun membentak indra
"O... Jadi laki laki ini yang membuat kau tidak ada waktu untuk saya"
"tunggu tunggu... Ini cuma salah paham"
Gua coba untuk menenangkan
"hey.... Jangan ikut campur kau perebut pacar orang"
Laki laki itu mngeluarkan dengan nada tinggi
Gua langsung naik pitam, muka gua memerah, tangan ini sudah mengeras membuat tinju.
"sheeeet"
Dengan reflek langkah gua sudah mendekat dengan laki laki itu, tangan kiri sudah memegang krah kemejanya, kepalan tangan sudah berada di kekangan bersiap melancarkan pukulan jitu kemuka indra.
"Jangan..."
Tiba tiba ani sudah memegang tangan gua
"jangan lex.... Please... Jangan lex.."
Ani meminta dengan memohon jangan di lanjutkan, ani tau resiko apa yang akan terjadi jika gua sampai memukul indra. Di belakang gua sudah berlarian anak anak FIK yang berada di kantin. Indra sudah mulai cemas, dia sudah tau kalau anak FIK memang jago berkelahi.
"ada apa lex... "
Teman teman gua sudah mulai bersiap untuk menghajar indra, kalau saja saya lanjutkan memukul indra, entah apa yang akan terjadi.
"ngak ada apa apa .. Aman.
Cuma salah faham"
Gua coba menenangkan teman teman. "Kalian balik aja.. Biar gua yang menyelesaikan"
Akhirnya mereka kembali ke kantin.
Gua menyelesaikan masalah dengan indra.
"kan sudah gua katakan, ini cuma salah paham..."
Gua coba menjelaskan lagi...
Tetapi indra tetap keras kepala...
"baik... Sekarang kau pilih saya atau dia"
Sambil melotot kepada ani dan menunjuk ke arah gua...
Ani terdiam, seolah olah tidak bisa mengambil keputusan. Entah rasa apa yang ada di kepala ani sehingga dia sulit mengambil keputusan. Dia hanya tertunduk dalam diam. Indra terus memaksa ani untuk menjawab
"jawab ani..."
Semakin di desak anipun meneteskan air mata.
"ngak usah di jawab an... Gua akan pergi.
Dan kau..."
Sambil menunjuk indra...
"JANGAN BUAT ANI MENGIS.."
Setelah itu gua langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Gua berjalan merasa kasihan dengan ani. Laki laki itu kasar dengan ani, membuat gua tak tahan untuk memukulnya.
Tiba tiba...
"alex...."
Gua menoleh kebelakang. Gua melihat ani yang berlari sedang mengusap air matanya. Gua merasa seolah olah waktu berhenti berputar, hati gua bertanya tanya. Kenapa Ani melakukan ini?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bagus sekali....cerpennya
Mhon msukanya buk... Baru bljar