Suamiku bekerja sambilan sebagai penyiar radio. Pekerjaan utamanya sebenarnya guru honor di SD dekat rumah. Hobynya dari kecil memang cuap-cuap, jadilah hoby penambah rezeki.

Pagi ini aku bingung. KTP ku di dompet tidak ada. Padahal aku membutuhkan untuk mengurus KK. Kemana ya, ingat-ingat sebentar, baru aku mengingat. Kemaren aku titip ke suamiku untuk di fotokopi. Pasti masih di dompetnya. Akhirnya kutelpon suamiku, untuk menanyakan KTP. Sayangnya, suamiku sedang dapat jam mengudara.

Kuputuskan untuk menyusul ke kantor radionya. Aku naik grab motor biar cepat. Sampai di sana, ternyata suamiku belum selesai. Aku menunggu di loby, sambil baca-baca majalah. Tak berapa lama, seorang cewek mendatangiku. Dia menanyakan urusanku. Kujawab bahwa aku menunggu Mas Hari. Cewek itu langsung senyum masam dan mencibir, katanya percuma mendekati Mas Hari. Cewek-cewek yang lebih cantik dari aku, tiap hari datang dan merayu Mas Hari, tetapi Mas Hari cuek bebek, apalagi aku yang menurutnya berwajah pas-pasan. Karena gondok, aku langsung bilang, “Mbakkkkk, saya ini istrinya, bukan fanssssnya. Tidak cantik kan menurut Mbak, tetapi bagi Mas Hari, saya wanita tercuaaaaaantik.” Cewek itu terdiam, dan langsung pergi.