Aduhhhh suntuk banget. Perut lapar, mata rasanya ngantuk, tapi takut sama guru IPS. Beliau jeli banget penglihatannya, siswa yang kurang konsen, pasti ditegur. Untung metodenya bukan ceramah, bisa tidur aku. Teman-teman sedang sibuk membuka mbah google, ada tugas mencari bukti pencurian ikan di wilayah NKRI oleh negara-negara tetangga. Aku pura-pura sibuk, padahal aku buka WA. Eh, kulihat, WA Arsy aktif, semangat, ku kirim sapaan. Tak lama, ada balasan. Aku tambah semangat, aku candain. Rupa-rupanya Arsy juga bosan dengan pelajarannya. Hebat juga Arsy, bisa menyelundupkan Hp pas pelajaran. Di sekolahku ada kebijakan Hp dititipkan ke guru piket, dan boleh diambil jika akan dipakai dalam proses pembelajaran seperti pelajaran IPS sekarang.

Aku meminta ijin ke Bu Iin, dengan alasan mau ke kamar mandi. Dengan langkah tergesa aku menuju belakang sekolah. Di antara ruang mushola dan dapur sekolah, ada taman kecil. Tadi ku ajak Arsy ketemuan di sini. Arsy anak kelas 7, imut-imut wajahnya, senyumnya malu-malu. Pertama kali turun dari grab, dihari pertama MPLS, aku kebagian menyambut dan mengantarkannya ke ruang MPLS. Sejak itu bayangannya mengikutiku. Beruntung aku menjadi anggota OSIS, bisa kujadikan alasan untuk masuk ke kelasnya, pura-pura memberi pengumuman.

Aku agak berdebar, tersenyum kecil aku tidak sabar menunggunya. Aku mau bilang apa ya, apa langsung kutembak saja, daripada keduluan Dio. Aku tahu banyak yang suka sama Arsy, wajahnya ayu njawani, suaranya lembut dan manja. Sikap ramahnya terhadap semua kakak kelas, menjadikan kami sering salah tingkah. Ada suara langkah kaki, aku mau bikin kejutan ah. Aku berdiri dibalik dinding, begitu bayangannya muncul, aku langsung menyapanya, “Hey Arsy cantik, Abang ka....,” kalimatku tidak selesai. Di hadapanku berdiri Kepala Sekolah yang baru dua minggu bertugas di sekolahku. Lima menit berikutnya, aku sudah duduk diruang kepala sekolah. Dan aku kini tahu, yang kuajak kencan di sudut taman tadi adalah beliau, karena beliau adalah mamanya Arsy. Arsy selalu menitipkan Hpnya kepada beliau. Sebaga Kepala Sekolah, beliau datang pagi-pagi. Arsy berangkat sendiri naik grap. Aduh malunya.