Rubaida Rose

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Gadis Pemilik Air Mata

Gadis Pemilik Air Mata

"Jangan sentuh tubuhku pak, atau aku akan teriak agar semua orang di sekolah ini tau siapa bapak sebenarnya."

"Tenang Rasty bapak hanya ingin mengobatimu."

"Kenapa harus membuka bajuku pak? Kenapa?, Kau juga melepas maskerku, bapak sudah kelewatan, saat aku setengah sadar kau mencumbuiku kan?, Kembalikan pakaianku pak, atau aku akan berteriak hebat."

"Cukup Rasty, jangan emosi bapak tidak melakukan apapun pada dirimu."

"Selama ini aku tak percaya apa yang teman-teman katakan, hari ini aku baru tau belang aslimu."

Perempuan muda berwajah manis itu, dengan cepat berlari keluar dari ruang kesehatan sekolah. Dia buru-buru mengambil tas dan kendaraannya di parkiran. Dia merasa kesal atas perlakuan lelaki bertubuh gendut yang biasanya memberi materi pelajaran yang berhubungan dengan kebugaran dan olahraga. Sesampai di rumah dia langsung mengunci dirinya dalam kamar. Air matanya tumpah. Hatinya terkoyak. Dia merasa ternodai oleh lelaki yang sejak pagi menungguinya . Gadis belia itu tak sadarkan diri saat pelajaran olahraga sedang berlangsung.

"Nak, nak, ada apa nak? Kenapa kamu menangis? Buka pintunya nak." Ibunya Rasty tak henti-henti meminta pintu kamar dibuka.

"Aku tidak apa-apa Bu, hanya kelelahan."

"Buka pintunya nak, ibu bantu memijat badanmu dengan minyak hangat."

"Tidak Bu, aku lagi ingin sendirian Bu. Aku mau istirahat."

"Ya sudah berhentilah menangis malu nak, kedengaran tetangga."

"Iya Bu."

Satu pekan telah berlalu, Rasty berusaha tegar dan kembali ke sekolah. Dia memutuskan untuk melupakan apa yang telah terjadi. Dia berjanji pada dirinya untuk lebih hati-hati. Harapan terbesar dia bisa secepat mungkin mendapatkan sift belajar daring. Dia mulai mencari cara agar lelaki yang ditakutinya itu tidak akan macam-macam lagi.

"Rasty, bapak ingin bicara."

"Maaf pak, saya banyak tugas dan harus segera pulang."

"Sebentar saja Rasty, bapak ingin memperlihatkan sesuatu padamu."

"Apa maksud semua ini pak? Bapak sengaja mengambil foto ini saat aku tidak sadarkan? Kau kererlaluan pak!."

"Tenang Rasty, kamu akan aman jika tetap menjaga nama baik bapak. Dan tunduklah pada kemauan bapak agar foto-foto ini tidak menyebar."

"Ya Allah, lelaki terkutuk! "

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih bunda, aku follback

01 Feb
Balas

Mudahan kita dijauhkan dr sifat seperti itu.... keren bucan, salam kenal dan sdah sy follow

31 Jan
Balas



search

New Post