Rubiyatin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkenalan (lagi) dengan Sastra Daerah #3

Berkenalan (lagi) dengan Sastra Daerah #3

Karya satra daerah pada masa lalu banyak sekali ditulis dengan menggunakan aksara daerah. Sebagai contoh serat Wulangreh karya SIKS Pakubuwaono IV dan Wedhatama karya KGPAA Mangkunegara IV dari Jawa. Karya besar tersebut ditulis dengan menggunakan aksara Jawa. karya sastra dari daerah lain pun pasti mempunyai karya yang ditulis dengan menggunakan aksara daerah masing-masing.

Begitu banyak bahasa daerah di Indonesia tercinta, dan sebagian diantaranya memiliki aksara, seperti aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Toba, aksara Lampung, aksara Rejang, aksara Bali, aksara Jawa dan masih banyak aksara daerah lain. Namun pada masa sekarang, bisa dikatakan sedikit sekali yang bisa membaca dan menulis menggunakan aksara daerah. Hal ini tentu dikarenakan aksara-aksara tersebut sudah jarang sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Anak-anak sekolah, di daerah saya misalkan, mereka mulai mempelajari aksara Jawa dari kelas III SD, namun sampai di jenjang sekolah SMA kelas XII masih banyak kesulitan membaca dan menulis aksra Jawa. Ketika mereka mendapat tugas menyalin bacaan dengan aksara Jawa, di rumah orang tua mereka pun sudah tidak bisa membaca dan menulis aksara Jawa. bertanya kepada nenek atau kakek pun sudah tidak ada.

Upaya pelestarian aksara daerah salah satunya dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan formal. Seperti di beberapa wilayah di Indonesia yang telah mewajibkan muatan lokal bahasa daerah diajarkan dari tingkat SD, SMP hingga SMA/K. Hal ini tentu harus dibarengi dengan sumber daya guru mata pelajaran yang sesuai dengan bidangnya, bahasa daerah dari jenjang SD, SMP hingga SMA/K.

mari belajar aksara daerah

berharap bahasa Daerah dapat masuk dalam struktur kurikulum nasional.

SEMANGAT BELAJAR

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post