KELAS MENULIS BUKU

SATU GURU SATU BUKU KPPL KEMENAG AGAM

1. Tiga hal yang membahagiakan dalam satu minggu ini:

1. Alhamdulillah bisa selesaikan proposal

Tahun ini adalah semester ke 6 saya menempuh pendidikan s2 di iain bukittinggi, berarti sudah saatnya proses akhir perkuliahan dijalani, yang mana dalam proses tersebut salah satu tugas yang harus diselesaikan adalah penulisan thesis, seperti biasa, pekerjaan ini menghantui setiap mahasiswa, namun jika dilihat dari teman-teman yang seangkatan dengan saya, sudah banyak diantara mereka yang dapat menyelesaiaknnya dengan baik,

Hal ini menginspirasi saya untuk menyelesaikan thesis saya, tentunya dimulai dari pembuiatan proposal, proposal sebenarnya sudah saya ajukan semester kemaren, namun perlu beberapa perbaiakn, dan alhamdulillah kini telah selesai bahkan sampai bab iii. Hal ini memberikan kegembiraan tersendiri bagi saya, semoga tahun ini saya sudah bisa di wisuda, aamiin,

2. Alhamdulillah bisa ikut sagusabu

Awalnya saya ragu dan tidak begitu antusias menghadapi program sagusabu ini, karena saya memang tidak berminat untuk menulis, namun entah kenapa, saya merasa perlu mengikuti acara ini, da akhirnya tekad saya bulat untuk mengikutinya, dan alhamdulillah hari ini semua berjalan lancar, bahkan sampai saat ini, dengan bar setengah hari dari dua hari yang direncanakan, saya mulai merasa menikmati kegiatan ini, dan sdaya yakin, saya bisa melahirkan satu buku, ini adalah target terendah saya, sati misi besar yang menginap di otak hebat saya adalah bahwa saya akan me;lahirkan sebuah buku yang bisa mendobrak dunia baca, buku yang nantinya akan jadi rujukan atau bacaan masyarakat di kindonesia, dan bisa jadi buku yang menjadi bacaan masyarakat di lluar indonesia, aamiin

3. Alhamdulillah kesehatan tambah membaik

Salah satu kebiasaan saya yang kurang baik adalah masih adanya ketergantungan saya dengan rokok, namun bel;akangan ini saya sudah menjauhio rokok tersebut, dan alhamdulillah saya merasakan ada perbaikan bagi tubuh saya, terutama ketuika bernafas bangun tidur pagi hari, dan yang tak kalah penting adalah saya bisa merasakan kurangnya anggaran yang harus dikeluarkan setiap harinya, karena setiap hari itu minimal 5.000 rupiah harus saya keluarkan , inipun ketika candu rookok itu dibawah garis ketergantungan, karena kalau biasanya bisa sampai 10.000 per hari,

Disamping bagi diri pribadi, dengan kurangnya mengkonsumsi rokok, keluarga saya juga dapat merasakan akibat positifnya, bahkan anak terkecil saya yang masih berumur 2.5 tahun, bisa dengan leluasa bermain dengan sya kapan[pun,

Semoga hal ini berlanjut sampai masa mendatang, kebiasaan buruk berganti dengan kebiasaan baik, ini juga untuk generasi disekolah yang harus saya ajarkan untuk menjauihi kebiasaan buruk merokok, saya sampaikan serat langsung dicontohkan dalam kehidupan saya di sekolah maupun di rumah.