Buku
#TantanganGurusiana hari ke-57
Setumpuk buku di hadapanku
setumpuk asa bertebaran di langit-langit merintih
aku dapat merasakannya
wahai, Saudaraku
Darah itu tak lagi merah
namun putih sebagai pembuktian
bahwa hidup itu lebih baik menemukan ujungnya
pada teriakan yang mengalir pada urat nadimu
sebagai pembuktian pada awan yang menyaksi
Buku itu terlalu sadis
kata demi katanya menguliti kepayahanku
yang tak kuasa meskipun hanya berseru lantang
aku lemah hingga membuka halaman selanjutnya
mataku seperti tertusuk-tusuk hurup
yang melambaikan tanganmu seraya tersenyum
melunasi janji beralaskan darah
Hingga bab terakhir
denyut jantungku melaju makin lambat
jemariku tak kuasa menyelesaikan kisah ini
beberapa lembar bersisa
namun aku paham epilognya
tentang darah yang makin putih
dan nanah keserakahan makin tercium busuk
Buku itu kututup
kuletakkan pada tempat yang lain
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya, Pak. Salam litetasi
Terima kasih, Bu