#Tantangan Hari ke-199

#TantanganGurusiana

Kemiti merasa tindakannya kurang disetujui Piko. Ia harus waspada dengan kejadian yang akan datang. Pada saat Kemiti pergimencari makan kebkebun yang agak jauh dari rumah yang dibuatnya, Piko mendatangiu rumah baru Kemiti. Ia segerra merusak ryumah Kemiti. Setelah ruimah tersebut rusak, ia bergegas pergi. Pada saat Piko merambat terburu-buru terrdengarlah suara Ciko.

“Piko, apa yang kamu lakukan terhadap rumah Kemiti, jahat sekali kau,” ucap Ciko dengan nada marah.

“Tak perlu turut campur kau Ciko, ini urusanku,” sahut Piko.Ciko melanjutkan perkataannya. Ciko benar-benar kecewa dengan perbuatan Piko. Piko segera pergi meninggalkan Ciko yang selalu melindungi Kemiti. Tak lama kemudian Kemiti pulang. Ia melihat Ciko memandangi Kemiti dengan rasa haru.

“Kemiti, maafkan aku. Piko telah merusak rumahmu,” ucap Ciko. Kemiti segera melihat ke arah rumah barunyan yang hancur. Hati Kemiti terketuk, kenapa Piko tega melakukan semua ini.

“Oh, tega sekali Piko itu ya, perjuanganku selama ini sungguh tak berarti, padahal anak-anakku segera akan lahir,”ujar Kemiti.

“Iya, jahat Piko,” sahut Ciko. Kemiti segera bangkit dan menyampaikan sesuatu kepada Ciko.

“Ciko, aku mohon pamit ya, mau mencari tempat baru untuk anak-anakku,” ucap Kemiti.

“Mau ke mana Kemiti,” jawab Ciko.

“Belum tau juga ini Ciko, jawab Kemiti sambil terbang meninggalkan Ciko. Dengan tekat bulat membuat rumah untuk anak-anaknya Kemiti menemukan tempat yang dirasa lebih aman dan nyaman. Ia segera mencari tanah liat dan membut rumah. Pekerjaan ini dilakukan setiap hari tanpa lelah. Akhirnya rumah yang diidamkan dapat terselesaikan. Ia merasa lega. Bagaimanakah kisah berikutnya, apa yang akan dilakukan Kemiti setelah rumahnya dapat terselesaikan. Simak cerita berikutnya.

Salam literasi, tetap semangat dan semoga sehat selalu

Bantul, 14 Juni 2021

Rujinem, SMAN 1 Srandakan Bantul DIY