Namaku Lepi, berkulit putih, cerdas, pintar dan suka membantu siapa saja tanpa pandang bulu. Aku sangat suka bekerja keras tanpa mengeluh sedikitpun. Sejak adanya Virus Corona aku terpaksa diam di rumah sementara waktu agar virus yang sudah mendunia itu tidak menyentuh diriku sedikitpun, aku tidak ingin orang yang menyayangiku terkena virus itu tanpa kusadari. Temanku yang menyayangi selalu merawatku dengan baik, membersihkanku setiap waktu, karena dia tahu bahwa aku sangat berarti baginya, tanpaku hidupnya kurang lengkap. Kepadaku selalu berkata," Nak maafkan saya ya bila terlalu merepotkanmu setiap waktu dan setiap saat", Kujawab dengan senyuman," saya siap membantu anda kapan dan dimana saja berada",

Aku tinggal bersama teman kerjaku di sebuah desa yang kesulitan dalam jaringan internet, paket data jarang bisa nyantol, tidak tahu mengapa jaringan sinyal internet enggan singgah ke desaku. Sejak ada kebijakan bekerja dari rumah internet sangat berarti, hampir semua tugas bergantung pada lancarnya internet, karena harus berbagi dengan anak-anak yang belajar di rumah terkadang temanku harus pandai-pandai membagi waktu untuk berbagi Wifi. Akupun dengan senang hati menemaninya sepanjang waktu siang dan malam. Terkadang ada intruksi mendadak dari atasan untuk mengirim tugas yang harus segera diselesaikan dan harus menggunakan internet. Setelah berhasil mengunduh dengan susah payah tugas itu dikirim lewat Whatshap lewat grup ada beberapa file yang harus di kirim baru 2 file terkirim sudah ada pertanyaan yang masuk, temankupun melihat HP, ternyata HPnya sinyalnya juga masih down, Hp terpaksa harus dimatikan dengan harapan sinyal bisa hadir kembali, alhamdulillah sinyal mau singgah sebentar dan bisa menjawab pertanyaan, ditulislah jawaban untuk menjawab pertanyaan itu terus di kirim, namun temanku berguman'" waduh sinyal...oh sinyal kemana dikau berada.... Aku cuma bisa menghibur sabar, katanya sabar itu akan beruntung.

Terkadang aku di ajak bergadang dengan temanku, karena pada malam hari sinyal biasanya bersahabat, walaupun terkadang matanya tidak mampu lagi bertahan sehingga terkulai tidur di hadapanku, aku hanya memandangnya penuh kasihan, lama-lama juga aku ketiduran juga. Kami capek juga ternyata...semoga besuk pagi bangun dengan semangat baru.

Suatu hari temanku mendapat tugas yang banyak sekali, sampai bingung apa yang harus dikerjakan, ada A-Kinerja, ada laporan yang harus setiap hari dikirim, dan ada Vicon...dan bertepatan hari tu ada perbaikan Wifi, terpaksa tidak bisa Vicon.

Wahai Corona kapan kamu pergi, kami sudah kangen suasana kelas, tawa mereka, senyum mereka, cepatlah kau pergi... sudah banyak pelajaran yang kau berikan kepada kami, keangkuhan dibumi ini sudah kau luluh lantahkan dengan kehadiranmu, negara yang superpower seperti Amerika kau buat panik dengan kehadiranmu sudah ribuan yang kau jangkiti, maka dari itu kembalilah ke pada yang Allah, laporlah bahwa tugasmu sudah selesai...Ya Allah izinkan kami menyambut Ramadhan tanpa Corona, merayakan idul fitri dengan sanak keluarg,,,

#Tantangangurusiana

Tantangan hari ke 14

Salam dari mbk Lepi...