Ruliani Indraswati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TEMAN MISTERIUS (Bagian 3)

TEMAN MISTERIUS (Bagian 3)

#Tagur hari ke-3

       Meski jam pulang telah berlalu, namun masih banyak siswa yang berada di sekolah. Ada yang mengerjakan tugas, ada yang bermain basket, ada pula yang sekedar mengobrol atau bercanda. Demikian pula dengan Galang dan Ardi.

“Di, coba kamu lihat itu!” ujar Galang tiba-tiba. Tangannya menunjuk ke arah pintu ruang guru. “Anak itu, Di!”

            Refleks, pandangan Ardi tertuju pada arah yang ditunjukkan Galang.

            “Mana? Itu kan, Pak Kurnia dan Bu Lastri baru keluar dari ruang guru,” tukas Ardi.

            “Lho, tadi ada, kok! Di situ, dekat pintu ruang guru. Mungkin dia tadi masuk ke situ. Ayo kita lihat!”

            Galang dan Ardi bergegas menuju ruang guru. Setelah sampai, mereka segera mencari anak itu. Namun, mereka tak berani masuk. Hanya mata mereka yang menyapu setiap sudut, tak satu pun yang luput. Beberapa guru yang melihat perilaku mereka menjadi heran.

            “Kalian mencari siapa?” kata Bu Ranti dan Bu Lusi hampir bersamaan.

            “Maaf, Bu! Apakah tadi Ibu melihat ada anak yang masuk ke sini?” ujar Galang.

            “Dari tadi banyak anak yang masuk ke sini. Anak mana yang kamu maksud? Tuh, ada beberapa anak yang sedang menyelesaikan tugas dari Bu Sinta,”  ujar Bu Ranti sambil menunjuk ke sudut ruangan.

            Galang dan Ardi memerhatikan anak-anak itu.

            “Tidak ada, Di! Kemana dia, ya?” bisik Galang. Ardi hanya terdiam.

            Akhirnya Galang dan Ardi bersepakat untuk pulang. Mereka berjalan menyusuri trotoar. Tak ada yang berbicara. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

            “Lang, sepertinya ada yang aneh!” ujar Ardi tiba-tiba.

            “Apa?”

            “Kamu yang aneh.”

            “Lho, kok aku?”

“Dari awal aku menduga kamu hanya berhalusinasi. Kamu pernah bertemu dengan anak itu di suatu tempat, lalu membayangkannya ada di sekolah kita. Dari dulu kan, kamu sukanya berkhayal!”

            “Kamu tak percaya lagi padaku, Di? Kalau begitu, apa gunanya kita bersahabat?” tukas Galang marah.

            “Jangan marah, Lang! Aku hanya menyampaikan pemikiranku. Soalnya, aku heran, aku belum pernah bertemu dengan anak itu, sedangkan kamu hampir setiap hari melihatnya. Aku juga mencari info dari tiap kelas tentang anak itu dan tak ada yang mengenalnya. Bukankah itu aneh?”

            Galang tertegun. Ia tak menyangka, ternyata Ardi begitu perhatian padanya.

          (Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya Bunda

11 Jan
Balas

Terima kasih. Salam literasi

12 Jan

lanut Bun

12 Jan
Balas

Siaap, Bunda

12 Jan

Keren cernaknya bu....

12 Jan
Balas

Terima kasih

12 Jan

Ditunggu kisah selanjutnya, bu

11 Jan
Balas

Siaaap, Bu

12 Jan

Wah, ngeri Bunda. Salam literasi, sukses selalu.

11 Jan
Balas

Terima kasih. Lanjutannya lebih seraaaam

12 Jan

Wauw...crt horror mantap bunda. Lanjuutt...

11 Jan
Balas

Terima kasih

12 Jan

Cerita yang menarik. Ditunggu lanjutannya. Salam sukses selalu.

11 Jan
Balas

Terima kasih

12 Jan

Cerita yang sangat keren, salam kenal bu Ruliani ijin follow dan dan follow back ya terima kasih

12 Jan
Balas

mantap keren cadas...cernak keren menewen... salam literasi sehat sukses selalu mbak Ruliani Indraswati

11 Jan
Balas

Terima kasih. Salam lierasi

12 Jan

Terima kasih

11 Jan
Balas



search

New Post