Desemberku Tahun Ini
Pagi semesta
Kuucapkan salam pada batinku
pada hela nafasku
pada gemulai jariku
pada tegap langkahku
pada kesentosaan duniaku
Duhai,
kau tak lupa, bukan
dengan bulan Desember?
Desember penanda keberadaanmu
Ibumu meregang nyawa
hadirkankan nafasmu.
: Aku tak akan lupa!
Di antara rinai hujan,
angin di bulan Desember,
pagi yang pekat di bulan Desember,
berulang kali kusampaikan
Aku tak akan lupa!
Desemberku tahun ini
mengajariku ketabahan
mengingatkanku
bahagia dan luka
mereka bersaudara
datang silih berganti
menjadi teman sejati
Desemberku tahun ini
tidak sekali-kali
aliri batinku dengan rasa perih
ia hanya sedang ajari diri
hanya kepada-Nya aku boleh merintih
Desemberku tahun ini
melaju dawai nadiku
untuk selalu mengharagai diri
bukan memuji tiada henti
hingga melambung lupa diri
Terima kasih, wahai diri
terim kasih telah sejauh ini
menapaki hari melaju tiada henti
Aku bukan tak meandang
ada luka yang meradang
Namun, jangalah jadi jurang
hingga kau terjatuh dalam kesia-siaan
Wahai diri,
Desember tahun ini
jadikalah prasasti pengingat diri
pengikat hati, akan keesaan Ilahi
Biarlah rasa perih oleh duri
pasti ada telaga di kejauhan menati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar