MENCARI BERKAH

#Menulis Hari ke-47

#Media Guru Indonesia

#Gurusiana

Pemandangan rutin setiap pagi di depan rumahku, terlihat pesepeda mulai beriringan pergi bekerja. Ada yang pergi ke sawah, ada yang ke tempat kerja-pabrik di kota, ada pula yang berdagang di pasar. Berbagai profesi mereka jalani dimulai dengan mengayuh sepeda pagi. Udara pagi nan sejuk, agak berkabut menambah semangat mengejar rizki. Sepeda merupakan transportasi utama, sebelum merebaknya kendaraan bermotor seperti sekarang.

Begitu juga aktivitas pagi lek Marto-biasa kami memanggilnya, bersepeda pagi sudah menjadi rutinitas . Sejauh dua kilo mengayuh sepeda bersama beberapa orang tetangga menuju sawah untuk menggarap sawah. Di sepanjang perjalanan pemandangan sawah nan hijau menyejukkan mata. Sambil membawa peralatan kerja, seperti sabit dan cangkul tak lupa air minum sebagai pelepas dahaga. Mereka mengerjakan sawah dengan sistem paroan, artinya hasil panen akan dibagi dua dengan pemilik sawah. Lek Marto hanya sebagai penggarap saja. Semua biaya yang dikeluarkan selama menggarap sawah dibebankan kepada penggarap. Sistem ini sudah biasa dilakukan di daerahku. Dengan sistem ini Lek Marto bisa menghidupi keluarganya selama bertahun-tahun.

Dengan bersepeda tiap pagi, ternyata membuat badan menjadi sehat. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, di kota marak hobi baru yaitu bersepeda. Mereka sengaja membeli sepeda dengan harga fantastis untuk menyalurkan hobinya. Berbanding terbalik dengan Lek Marto, bersepeda bukanlah hobi tetapi suatu kewajiban untuk mencari nafkah. Semoga berkah.