Akhir -akhir ini media online,cetak maupun media sosial ramai memperbincangkan tentang wacana kepulangan sekitar 600 orang anggota ISIS ex WNI .Entah siapa yang memulai wacana ini , tapi untuk pertama kalinya sebagai rakyat biasa,saya sangat kecewa terhadap kepemimpinan Pak Jokowi. Kekecewaan saya bukan tanpa alasan. Untuk memperbaiki sikap intoleran yang semakin merajalela di dalam negeri pun Jokowi tak mampu,bagaimana bisa mewacanakan pengembalian anggota ISIS ex WNI ?

Sungguh,sebagai pemeluk agama minoritas di Indonesia ,dada saya merasa sesak saat terjadi pembakaran, persekusi rumah ibadah,sulitnya mendirikan rumah ibadah dan mudahnya orang mengatakan kopar kapir terhadap pemeluk agama lain.Betapa mudahnya orang menista agama lain tapi tersinggung bila agamanya "dicolek".Betapa mudahnya orang menghina agama lain dengan dalih sesuai dengan ajaran agamanya.

Intinya rakyat hanya meminta agar pemerintah membereskan terlebih dulu ribuan kasus intoleransi di negeri +62 ini. Dan biarkan ex WNI itu tetap di Suriah menempuh jalan surganya. Jika sudah beres barulah berwacana untuk mengembalikan 600 an anggota ISIS ex WNI. Kita tentu tak bisa melupakan kekejaman teroris pada korban bom Surabaya bukan? Kita juga menolak lupa ketika ex WNI itu menginjak dan membakar paspor WNI yang mereka miliki. Kecuali jika memang Jokowi dan para pemangku kebijakan adalah kaum pelupa permanen.