Rumondang Sitohang

Hanya wanita biasa. Seorang pendidik yang suka membaca, mengamati dan mencoba membiasakan kebenaran. Hobby berenang dan travelling ala b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Seandainya Ada Sedikit Saja Rasa Sayang Itu
via google

Seandainya Ada Sedikit Saja Rasa Sayang Itu

Penyebab banjir  Jakarta  sangat kontradiktif dengan  yang saya  alami  di  Singapura. Ribuan orang  berkumpul  di Star Island  menonton  pertunjukan lampu  yang  spektakuler.Ya spektakuler, tapi  sampai  jam  01 waktu  Singapura, saya dan anak-anak  tidak menemukan  sampah di  tempat tersebut  ,walaupun dihadiri  ribuan orang. Hal  yang  berbeda  kita  temukan saat di  Indonesia jangankan saat  banjir,saat hari  biasa tanpa  hujan  deras pun, tumpukan sampah  terlihat dimana -mana. 

Secara pribadi, saya tidak  ingin  menyalahkan siapa pun,  walau  saya  harus  tersenyum  miris membaca perang  twit antara  pendukung  gubernur lama  dan  gubernur  yang sekarang. Bahkan banyak  meme gambar banjir berseliweran dengan tulisan :seiman gubernurnya, bahagia warganya. Saat  banjir sekarang ini, tidak ada  gunanya  mencari  siapa  yang salah .Kita hanya  perlu bekerja sama, memberi bantuan dan kalau tidak  mampu  membantu  ,minimal  kita tidak  ikut memperkeruh suasana. 

Saat kemarau  tiba, kita meminta  hujan  pada Tuhan .Saat  musim  hujan tiba, kita  seolah -olah  tidak  siap dan  merasa  Tuhan memberikan kado  bencana pada  kita. Padahal  banjir  parah yang sering terjadi, menurut  saya  bukan karena curah  hujan saja. Tapi hal  ini  diperparah  karena tumpukan sampah  yang membuat saluran air tersumbat, budaya kita  yang  suka  membuang sampah  sembarangan dan kurangnya daerah  resapan air yang  memadai.  Seandainya ada  sedikit saja  rasa  sayang dan  cinta kita  pada alam, tentu  banjir  besar  tidak akan  kita  alami. Jangan  pernah  mengatakan bahwa Tuhan  membiarkan bencana  ini  sebab Tuhan sungguh sayang pada  kita, kemarau  dan  hujan  sama  indahnya. Sayangilah alam dan segala ciptaan Tuhan, maka alam juga akan  menyayangi dan menjagamu.Keep clean!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

hujan jadi berkah. Keterbatasan inderawi kita yang belum mampu menguaknya. Banyak pelajaran dari hujan. Salam sukses.

03 Jan
Balas

Terima kasih Pak telah berkunjung

03 Jan

Terima kasih Pak telah berkunjung

03 Jan

Terima kasih Pak telah berkunjung

03 Jan

Terima kasih Pak telah berkunjung

03 Jan

Iya bu masalah klasik entah kapan bisa terselesaikan. Akar masalahnya adalah budaya dan ketegasan penegakkan aturan. Tulisan yang sudah mengingatkan. Sehat, bahagia, dan sukses selalu ibu Rumondang Sitohang

02 Jan
Balas

Terima kasih Pak atas kunjungannya .Sehat, dan sukses selalu

02 Jan

Saatnya lebih mawas, bersahabat dan lebij peduli dengan alam sekitar.

03 Jan
Balas

Terima kasih Bu

11 Jan

Banjir yang kita alami karena sikap kita yang tidak ramah pada alam. Hujan, tak hisa disalahkan karena memang sudah begitu iklim kita. Namun bagaimana sikap kita hingga hujan membawa bencana, itu yang harus kita pikirkan. Betul, Bu Guru...budaya membuang sampah semabrangan menjadi salah satu oenyebab utama. Entah kenapa, budaya yang satu ini sulit diterapkan. Padahal tiap kita sudah dibekali ilmu yang satu ini dari sejak dini. Jangankan masyarakat biasa, di kalangan guru pun masih banyak yang belum bisa menerapkan budaya ini. Miris, memang. Semoga kita segera menyadari kesalahan ini agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Waah....rupanya "raonraon" ke negeri jiran. Udah lama Bu Guru tak muncul. Selamat menikmati liburan..., Bu Guru. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu.

02 Jan
Balas

Terima kasih Bu Rai ,semoga di tahun 2020 semua angan dan cita Ibu segera terkabul.

02 Jan

Terima kasih juga sudah sempatkan singgah di lapak saya .Sehat dan sukses selalu Bu Rai n fams

02 Jan

Menjaga kebersihan masih dalam taraf pemahaman bukan pelaksanaan. Sukses selalu untuk Bu Rumondang

02 Jan
Balas

Terima kasih byk Bu Dr Vivi atas, kunjungannya ke lapak saya ,semoga sehat n sukses selalu Bu n fams

02 Jan

Setuju bun...

02 Jan
Balas

Terima kasih banyak Bu ,sudah berkunjung ke lapak saya. Sehat n sukses selalu Bu

02 Jan

Betul Bu, banjir diakhir tahun itu seperti paradoks bahwa itu adalah ulah kita selama satu tahun ke belakang, buang sampah sembarangan, pembangunan yg tidak memperdulikan amdal, penebangan pohon, dan lain sebagainya. Jangan hanya menyalahkan pemerintah, sedikit banyak kita menjadi salah satu penyebab banjir itu selalu menyapa diakhir tahun.

02 Jan
Balas

Terima kasih Bu sudah berkunjung ke lapak saya

02 Jan

Sehat n sukses sllu buat Ibu n fams

02 Jan



search

New Post