Rumondang Sitohang

Hanya wanita biasa. Seorang pendidik yang suka membaca, mengamati dan mencoba membiasakan kebenaran. Hobby berenang dan travelling ala b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tidak Harus Veni, Vidi, Vici: Kalah Menang Itu Biasa
Dokpri #Bekasi Book Fair 2019

Tidak Harus Veni, Vidi, Vici: Kalah Menang Itu Biasa

Setiap orang tentu memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam dirinya. Tak ada orang yang terlahir sempurna. Demikian juga dalam hal mengikuti perlombaan. Banyak faktor yang menyebakan seseorang menang atau kalah. Sebagai orang yang terbiasa mengikuti kompetisi, baik itu kompetisi aerobik maupun literasi, mendapat predikat kalah atau menang, bagi saya sudah biasa. Ada rasa kecewa saat kalah dan ada rasa bangga saat menang, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Bagi saya, lomba adalah ajang untuk mengetahui posisi dan membiasakan diri untuk memberikan yang terbaik .Itu juga yang saya ajarkan pada anak-anak saya saat mengikuti lomba.

Kita tentu pernah mendengar istilah veni vidi vici, ucapan dari Jenderal kesohor Julius Caesar yang artinya saya datang, saya lihat, saya menaklukkan (menang). Tentu saja, harapan semua orang saat mengikuti kompetisi ,adalah untuk menjadi pemenang dan hal itu wajar. Yang menjadi tidak wajar adalah bahwa setiap lomba harus menang, dan ketika kalah tak mampu bangkit lagi. Coba kita bayangkan, kalau semua peserta harus menang ,apa kata dunia? Tentu bukan lomba namanya.Hehehe.

Pernah pada suatu ketika, anak saya yang sulung mengikuti lomba menggambar, kami lelah menunggu hasilnya karena banyaknya peserta. Sudah lelah menunggu, eh hasilnya malah kalah. Tapi syukur tak terhingga pada Tuhan, walau wajahnya penuh rasa kecewa( karena dari banyak lomba yang dia ikuti ,dia selalu mendapat posisi di antara 4 besar), namun rasa kecewanya tidak berlangsung lama.Yes, anak yang hebat

Kemarin 29 November 2019, kebetulan saya berkesempatan mengikuti lomba esai di acara Bekasi Book Fair 2019. Jumlah peserta lumayan banyak dan acaranya cukup seru. Pulang lomba, sesampainya di rumah, ketiga anak saya langsung bertanya apakah saya menang. Saya langsung jawab bahwa pengumuman tanggal 2 Desember. Tapi alangkah terharunya saya, ketika si bungsu yang berusia 7 tahun berkata,"Semoga menang ya Ma, dan kalau tidak menang ya nggak apa-apa, namanya lomba". Saya pun tersenyum kagum, wah ternyata anak kecil pun tahu, dalam perlombaan kalah menang itu biasa. Yang penting semangat untuk selalu all out, itulah yang harus dikedepankan. Satu hal lagi, jika kamu masih merasa kecewa saat kalah, hiburlah dirimu misalnya dengan window shopping atau makan bakso. Wkwkwk. So, selamat berlomba.

#edisi susah tidur 30.11.2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, pemikiran yang luar biasa. Kapan nih ngebaksonya Bu, hehehe. Sukses selalu untuk Bu Rumondang

30 Nov
Balas

Setuju buk, bukan menangnys yg utama tetapi usaha untuk menang itu yg penting..

30 Nov
Balas



search

New Post