Your Body Belongs To You
Perih rasanya hati ini saat menonton televisi dan membaca media eletronik, bahwa kasus pornograpi begitu marak. Ada pelaku dengan usia yang belum layak, ada rudapaksa oleh ayah kepada anaknya, ada kasus sodomi bahkan ada seorang guru wanita yang melalukan threesome dengan pacar dan siswanya.
Ada apa dengan semua ini? Hasil riset mempublikasikan bahwa korban kasus kekerasan seksual ini akan mengalami trauma psikis yang sangat parah.Korban sodomi sejak kecil bahkan cenderung akan melampiaskan traumanya dengan melakukan hal yang sama ketika mereka dewasa.Sungguh mengerikan.
Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan sedikit masukan dari kacamata seorang pendidik dan orang tua dalam menghindari kasus kekerasan seksual dan pornograpi,yaitu:
1)Tanamkan nilai religius sejak dini pada anak dan gunakan bahasa ilmiah. Saat anak ingin tahu tentang tubuhnya,sebagai orang tua jangan pernah merasa tabu untuk mengenalkan anak tentang anatomi tubuh.Jangan sekali-kali menggunakan istilah-istilah yang tidak masuk akal.Sering kali orang tua menggunakan kata burung atau titit untuk menyebutkan alat kelamin pria. SALAH. Itu sangat salah,sebab dalam KBBI maupun PUEBI ,istilah burung bukan merujuk pada alat kelamin pria. Gunakanlah istilah yang ilmiah seperti penis untuk pria , vagina untuk wanita dan lain-lain.Jangan sampai,keingintahuan anak didapatnya dari sumber yang tidak benar.
2)Ajari anak untuk mengatakan TIDAK, jika ada orang yang mencoba memegang 4 bagian penting dari tubuhnya yaitu mulut,payudara ,alat kelamin dan pantat. Bahkan sesuai dengan keputusan Unicef,siapapun tidak boleh menyentuh keempat bagian tubuh itu. Orang tua boleh menyentuh bagian itu (biasanya Ibu), hanya saat memandikan anaknya sewaktu kecil. Dokter diperkenankan memeriksa bagian tubuh itu dengan alasan medis dan didampingi orang tua.
3)Ajarkan anak agar terbuka pada orang tua dalam setiap permasalahannya, dan orang tua berkewajiban menunjukkan keteladanan.Jangan melakukan hubungan intim di kamar yang dihuni juga oleh anak-anak. Apalagi kalau orang tua suka menonton blue film. Wah, bahaya.
4)Awasi penggunaan gawai oleh anak,boleh menggunakan gawai asal ada kesepakatan untuk menggunakan password yang diketahui bersama.
5)Bila ada anak atau tetangga mengalami kekerasan seksual, jangan takut untuk melaporkan ke pihak terkait(misal polisi atau lembaga perlindungan anak) dan katakan kepada anak bahwa semua yang terjadi bukan sepenuhnya kesalahan anak. Buatlah anak merasa yakin bahwa kita semua sayang kepada anak tersebut.
6)Sebagai pendidik, jangan pernah lelah untuk mensosialisasikan betapa pentingnya menjaga empat area di tubuh yaitu mulut,payudara,alat kelamin serta pantat. Sayangi tubuh sebab tubuh kita hanya milik kita.
Semoga tulisan saya ini bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, paparan yang sarat pesan dan jadi pegangan untuk sampaikan terkait seks pada, agar tak salah. Sukses selalu dan salam hormat untuk Bu Rumondang
Terima kasih Bu atas apresiasinya ,tulisan iseng sambil nunggu anak latihan Natal
Sehat dan sukses selalu Bu Dr