Kelas kami berjumlah cukup banyak. Dari lima puluh tujuh mahasiswa semuanya sudah usia dewasa, hanya tujuh orang teman saja yang masih muda dan masih berusia di bawa dua puluh lima tahun, sedangkan yang lainnya berusia di atas empat puluh tahun. Walaupun kami berbeda usia, latar belakang pendidikan, asal, suku, bahasa, dan keyakinan, tapi kami tetap bersatu karena kami sadar kami warga Indonesia yang mempunyai satu tujuan, ingin memanusiakan manusia melalui pendidikan.

Pada Sabtu pagi, kelas kami belajar di lapangan, kami pergi kunjungan ke sebuah pesantren yang berada di Ciwidey, karena suatu keharusan, kami wajib mengikuti kegiatan itu, maka saya dan teman_temanpun ikut serta, dengan hati yang bersukacita dan semangat mengebu-ngebu. Kami berangkat pukul 06.00 pagi, menggunakan dua bis yang telah disediakan oleh seorang teman dan panitia. Satu bis diisi oleh para pria dan satu bis lagi diisi oleh para wanita.

Ditengah perjalanan, kami menikmati perjalanan sambil bercanda gurau, dan bercerita satu sama yang lain, sambil menikmati makanan kecil yang di berikan oleh teman-teman panitia. Pukul 09.00 pagi, kami tiba di pesantren yang kami tuju. Disana kami di sambut dengan baik, kami disediakan makanan kecil dan teh hangat. Setelah menikmati makanan yang telah di sediakan, kami di sambut oleh ketua yayasan pesantren dengan sangat ramah, beliau bercerita sambil bercanda menceritakan bagaimana asal muasal didirikannya pesantren yang telah berkembang sampai saat ini, yang di kenal sampai mancanegara, yang bisa bekerja sama dengan beberapa supermarket yang ada di kota Bandung.

Kami semua terpesona mendengarkan pengalaman beliau yang sungguh luar biasa, yang bisa mendidik para siswanya dengan sangat luar biasa. Peserta didik beliau bukan saja belajar tentang agama, tetapi juga belajar bagaimana cara bercocok tanam dan cara mengemas hasil panen yang akan di kirim ke swalayan. Setelah selesai tanya jawab, kamipun tak lupa untuk berfoto bersama, dengan pimpinan pesatren tersebut. Setelah acara foto bersama, kami diajak melihat tempat pengemasan sayuran yang siap dikirim pada pelanggan, setelah itu kami di ajak melihat langsung perkebunan yangada di sekitar pesantren. Tak terasa waktu sudah menunjuk pada pukul 12.00 siang, sudah waktunya bagi umat islam untuk menunaikan ibadah sholat dan bagi yang non muslim mereka menunggu kami di luar.

Selesai menjalankan sholat, kami di ajak makan siang bersama dengan menu yang sanangat menggoda. Ada ikan asin, sambel, ayam goring, ikan mas goreng, lalapan, sambal, krupuk dan juga sayur asem. Kami menikmati berkat Tuhan yang sungguh luar biasa.

Setelah selesai menikmati makan siang, kami pamit pulang, dan meneruskan perjalanan menuju tempat wisata kawah putih. Di perjalanan, kami sangat senang. Karena jarak dari pesantren ke kawah putih tidak terlalu jauh, beberapa menit kemudian kami tiba di lokasi. Walaupun cuaca sudah gelap dan langit tertutup awan, tapi kami sangat menikmati suasana di kawah putih, semua bersukacita.

Karena waktu berkunjung di kawah putih waktunya dibatasi, kami rombongan berselfi ria satu dengan yang lain. ketika berselfi dan berfoto bersama satu kelas, sepetinya kami lupa usia kami. Kami tertawa besama, foto sana, foto sini, ambil pemandangan yang sangat bagus karena sayang untuk di lewati. Walau di lokasi cuaca sangat gelap disertai kabut hitam dan rintik-rintik hujan, kami tetap semangat.

Karena waktu sudah sore, kamipun pulang menuju bis, membeli beberapa oleh-oleh khas ciwedey, di perjalanan pulangpun bis berhenti, kamipun rombongan turun untuk menikmati bandrek dan membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Jam lima sore, kami tiba di kampus kesayangan lalu lanjut pulang ke rumah masing_masing.