SEPIRING KUPAT TAHU
Disaat hati ini gunda gulana, pagi-pagi menunggu seorang dosen yang tak kunjung hadir, saya sempat kan diri ini memesan sepiring kupat tahu yang berada di dekat kampus kesayanganku, dengan perasaan galau, betanya-tanya di dalam hati apakah bisa hari ini bertemu seorang dosen yang telah berjanji bisa di temui pada hari ini. Saya datang ke kampus dengan maksud mengambil paspor yang saya titipkan pada dosen kesayangan saya, untuk keperluan saya pergi ke luar negeri. Dengan harapan hari ini paspor tersebut bisa saya ambil hari ini. Pagi-pagi jam 8.00 saya sudah mencoba mendatangi ruangan dosen tempat dia bekerja, tapi ternya dosen kesayang belum hadir juga, iya sudah daripada lama menunggu saya coba mencari makanan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan karena belum sempat sarapan di rumah. Selesai makan sepiring kupat tahu ini, saya berdoa dan berharap dosen kesayangan sudah berada di tempat dan memberikan pasporku, Setelah kunikmati kupat tahu yang sudah di sediakan oleh seorang ibu. Tak lupa akupun memesan satu gelas teh manis hangat, ah... rasanya lega perut dan kerongkongan ini, terima kasih Tuhan karena Engkau izinkan aku boleh menikmati makanan yang cukup pada pagi ini. Karena sudah sarapan dan saya lihat jam sudah menunjuk angka sembilan, saya kembali kekampus, saya tanya teman yang berada di kampus yang satu ruangan dengan dosen kesayanganku. Apakah bapak (A )sudah datang, temanku bilang belum, menurut informasi yang di dapat, ternyata dosen kesayangan datang ke kampus jam empat sore, iya sudah dengan sabar aku menganggukan kepala sambil berkata "ok, kalo begitu nanti sore saya kembali. Ku ayunkan langkahku berjalan dengan santai menuju lapangan parkir untuk ambil sepeda motor yang selalu setia menemaniku. Walau hati ini masih gunda, tapi aku harus tetap semangat, ku niatkan hatiku untuk pergi kekantor. Kebetulan kantor tempatku bekerja tidak terlalu jauh dari kampus kesayangan. Setelah sampai di kantor, aku mengerjakan apa yang seharusnya aku kerjakan, sambil bekerja aku tak lupa ditemani oleh laptop dan HP, sambil sekali-kali membuka WA , FB dan juga google memonitor perkembangan berita yang ada di Indonesia, dan tak lupa juga aku sekali-sekali mengeluarkan pendapat, karena itu hobi dan pekerjaanku. Setelah makan siang akupun menghubungi beberapa teman kampusku melalui WA group yang nasibnya sama denganku, dimana paspornya juga belum di ambil, saya informasikan kepada mereka kalau mau ambil paspor jam 4 sore karena dosen kesayangan ada di tempat. Tapi sayang salah satu teman mengatakan tidak bisa datang ke kampus karena ada pelatihan yang tidak bisa di tinggalkan di lembang, ahirnya aku menawarkan diri, kalau bisa nanti semua teman yang ingin di ambilkan paspornya nanti saya ambil tanpa di pungut biaya sepeserpun hehe. Sambil menunggu waktu jam 4.00 sore aku kembali bekerja. Sambil bekerja, sesekali ku buka berita yang ada di internet, aku sangat atusias ingin sekali tahu apakah orang yang aku jagokan untuk pimpin jakarta menang, walau hati masih bercabang pikiran satu ke dosen kesayangan yang sudah menunggu di kampus, tapi sepertinya lebih menarik aku menunggu pengumuman hasil penghitungan cepat. Aaah sambil menarik napas panjang, dalam hati maaf pak dosen, sekalipun bapak sudah menunggu saya terlambat datang.
Beberapa menit kemudian hpku berdering, ku angkat hpku, ku lihat siapakah gerangan yang menelpon, ooh ternyata dosen kesayangan yang tlp. Assalamualikum pak, iya betul ini saya, suara dari seberang menanyakan apakah betul ini no hp saya, lalu dosen kesayangan bilang kalo beliau meminta saya datang jam 7 malam, dengan alasan dia masih mengikuti matakulia s3 nya di salah satu perguruan tinggi negeri yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan kampus kesayanganku, berjarak kurang lebih satu jam perjalanan kalau tidak macet. Karena sudah di tlp oleh dosen kesayangan dan dipastikan bisa mengambil pasporku, hatiku yang tadinya gunda gulana sedikit terobati, walaupun baru baru mendengar suara sang dosen. pikirku syukur padamu ya Alloh karena Engkau sungguh baik, akhirnya sebentar lagi pasporku bisa ku miliki. Setelah mendengarkan dan melihat berita puas diri ini, alhamdulilah waktu magribpun tiba, waktunya diriku menghadap yang mahakuasa menunaikan kewajibanku sholat magrip. Setelah selesai sholat aku meluncur ke kampus, di tengah jalan aku ingat pak dosen kesayanganku, mungkin dia belum makan malam, mampirlah diri ini membeli bronis amanda, buah tangan buat oleh-oleh ke dosen tercinta, sebagai ucapan terima kasihku pada dosen kesayangan yang telah berusaha dan berjuang mengurus pasporku dan teman-temanku. Tiba di kampus, dengan senyum semeringa dosen kesayangan telah menunggu kehadiranku, tentu saja hati ini sungguh bahagia, karena dosen kesayangan menepati janjinya. Dia berikan pasporku dan paspor teman-temanku, lalu dengan ucapan terima kasih, ku berikan bronis amandanya kepada dosen kesayanganku. Beliupun mengucapkan tetima kasih. Akhirnya setelah paspor ditanganku, aku pamit pulang. Di tengah perjalanan ku beritahu teman-temanku yang sudah menunggu kabar kalau paspor semua sudah beres, dan ku bawa pulang ke rumah. Karena besok pagi aku harus meluncur ke kota bogor untuk suatu pekerjaan, akhirnya paspor teman-teman ku berikan pada hari sabtu pada saat kuliah. Terima kasih teman-teman sudah mengikuti ceritaku hari ini, masih bersambung ....karena perjalanan ke korea masih lama. Cimahi, 19.4.17 (arum)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar