FILOSOFI KENTUT JACK MA
Ketika kamu masih miskin, belum sukses, semua kata bijakmu terdengar seperti kentut. Tapi, ketika kamu kaya dan sukses, kentutmu terdengar sangat bijak dan menginspirasi ( Jack Ma)
Membaca kata motivasi Jack Ma, pasti semua mengiyakan sambil tersenyum geli. Namun itulah pelajaran hidup dari seorang Jack Ma, sang founder Alibaba dan menjadi orang terkaya di Cina dengan kekayaan lebih dari 38,2 milyar dollar US. Jack Ma adalah karakter manusia tangguh yang berangkat dari tumpukan kegagalan namun tak membuatnya patah arang. Bayangkan, 30 kali melamar ke berbagai perusahaan dan tak ada satu pun yang diterima. Bahkan, yang lebih fatal, di masa mudanya Jack Ma melamar ke KFC bersama 27 pelamar lainnya. Tahukah Anda, dia menjadi satu-satunya pelamar yang tidak diterima. Kalau saya jadi Jack Ma, pasti sudah frustasi atau malah depresi. Namun tidak demikian dengan Jack Ma. Dengan bijak, dia berkata, ”Jangan belajar dari kesuksesan orang saja, tapi cobalah belajar dari kegagalannya”.
Lepas dari perbedaan perspektif dalam memandang hakikat kesuksesan, kiranya filosofi Jack Ma itu benar adanya. Mayoritas masyarakat memang mengukur kesuksesan dengan sesuatu yang kasat mata, seberapa banyak hartanya, seberapa tinggi jabatannya, seberapa mentereng rumahnya, seberapa hebat anak-anaknya dan ukuran material lainnya. Cara pandang inilah yang berimbas pada reaksi kehidupan sosial masyarakat. Kita tak bisa menafikan, jika teman yang sukses lebih mudah bergaul, banyak kawan dan simpatisan. Mengapa demikian? karena mereka para simpatisan berharap ikut kecipratan sukses. Kalau bahasa gaulnya anak milenial, PANSOS alias nebeng ketenaran orang lain dengan menjadi teman dekatnya.
Kembali kepada filosofi Jack Ma, inti dari kalimat itu sebenarnya adalah sebuah motivasi agar kita meraih sukses. Ketika kamu sukses menjadi SOME ONE, apapun yang kamu lakukan akan menjadi panutan orang. Apapun yang kamu katakan -bahkan ketika perkataanmu itu salah-, tetap saja menjadi tuntunan. Sebaliknya, ketika kamu NO ONE.(bukan siapa-siapa), maka sebijak apapun pendapatmu, sehebat apapun perkataanmu, tetap saja tak kan ada biasnya.
Filosofi Jack Ma senada dengan filosofi ulat dan kupu-kupu. Ketika kupu masih berada dalam fase ulat, betapa menjijikkan dia. Semua orang tak sudi, takut, jijik, memaki atau bahkan menginjak nya. Ulat diangap binatang merugikan dan dijauhi semua orang. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, betapa tepatnya. Ketika kamu miskin tak punya apa-apa, kamu adalah ulat. Semua orang akan menyingkirkanmu sedemikian rupa. Orang miskin pembawa petaka. Paling-paling jika si miskin datang, kalau tak pinjam uang, ya minta makan, minta pertolongan dan hal-hal lain yang tidak mengenakkan.
Namun, lihatlah ketika si ulat berpuasa dan bersemedi dalam kepompongnya selama beberapa waktu lamanya, hingga seekor kupu-upu cantik bersayap indah menjelma, apa kata dunia? Tak ada satupun yang tak suka. Tak ada seorangpun yang mencelanya. Dan yang pasti, tak kan ada lagi yang ingat sejarahnya saat dia masih menjadii ulat yang menjijikkan.
Oleh karena itu, saudaraku! Ketika hidupmu berada di fase ulat, bersabarlah dalam kepompongmu. Kuatkan diri dalam semedi hingga akan tiba masa bermetamorfosa menjadi kupu-kupu jelita. Tak perlu frustasi atau bahkan depresi hanya karena eksistensi kita tak diakui. Jadilah gula dalam hitamnya kopi. Seenak apapun kopi sebenarnya adalah karena eksistensi gula. Namun, coba lihat! Pernahkah kita mendengar ada orang yang minum kopi, kemudian berkata : Wah,luar biasa, gulanya enak sekali. Tidak bukan? yang ada hanyalah pujian untuk si kopi yang luar biasa. Padahal seenak apapun kopi, jika tak dilarutkan dengan gula, maka saya yakin Anda tak akan mau meminumnya. Gula rela menjadi bagian yang tak terlihat di balik keistimewaan rasa kopi.
Jika kita berperan menjadi paku kecil, maka tugas kita untuk memaku barang-barang kecil, namun saat menjadi paku besar, tentu dia juga akan berguna untuk memaku barang-barang besar. The right man on the right place, the right man on the right job.
Semua orang mempunyai mimpi, namun tak semua orang hendak menggapainya. Maka, semangatilah diri sendiri. Jadilah kupu-kupu, setelah fase ulatmu melewati masa kepompongmu. Jadilah sukses hingga kentutmu terdengar bijak dan menginspirasi.
Salam Literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen banget dan apik sekali tulisannya dinda..salam literasi
Aihh...Bunda Rifull...maturnuwunn sudah disemangati
Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.
Siapp..pak
Rangkaian kalimat Bu Rurin sangat menginspirasi... Mhn ijin saya follow agar bisa mengikuti tulisan2 berikutnya
Waduh.....terimakasih pak Agus......masih blajaran niki