Tak sengaja, bertemu kawan lama. Bercerita tentang hidupnya yang tak karuan arah tujuannya. Sedikit iba meliputi rasa di dada. Kutahu siapa dia dulu di masa jaya penuh pesona.

Keluh kesah panjang tiada henti. Sumpah serapah bertebaran tak terarah. Pening kepala mendengar semua kisah tak lagi indah. Entah. Kusadar dia hidup dalam tingginya obsesi. Kuatnya ekpektasi membuatnya frustasi. Bukankah hidup adalah tentang kita dan apa bahagia kita. Bukan tentang mereka dan kisah mereka.

Semua manusia merasa sama. Paling menderita, paling tak bahagia, paling besar masalahnya. Tapi tahukah, kawan? Sebenarnya itu semua hanya tentang hati yang terima. Akan segala garis takdir sang Kuasa. Kita tak bisa mengukur bahagia kita setara dengan bahagia mereka. Hidup kita tak sama. Jalan kita berbeda.

Jadi, biarlah semua berjalan pada kuasa takdirNya. Bahagia adalah tentang rasa. Terima segala titah sang Maha. Yakinlah, damai tak kan hilang dari mayapada. Jika semua manusia bisa melakoninya dengan sempurna.