MENUJU PUNCAK LAWU

(Mengawali Sebuah Perjalanan untuk Mensyukuri Nikmat Tuhan)

"Tujuannya adalah selamat, kembali ke rumah dengan tanpa adanya masalah. Sementara, ranum puncak adalah bonus untuk sebuah usaha dari karya yang indah."

Benar sekali, saat ini, jam 18.31 waktu di hp, saya sedang duduk manis di atas bus. Bus Akaz yang akan membawa saya ke Surabaya, yang kemudian dilanjutkan ke arah gunung Lawu. Dimana itu? Saya juga belum tahu. Sebagai pendatang baru di dalam sebuah pendakian (climbing), saya belum tahu arah dan rute dalam perjalanan ini.

Sebuah lagu dari sound sistem di bus, mengiringi dag-dig-dug hati untuk segera beranjak. Ingin segera menikmati suguhan karya Maha Agung di atas puncak Lawu. Tetapi waktu berangkat belum juga tiba. Saya harus bersabar hingga keberangkatan benar-benar sampai pada saatnya.

Penumpang hanya beberapa saja. Belum terlihat jubel orang-orang yang sibuk untuk urusan mereka masing-masing. Maklum terminal awal. Nanti di terminal-terminal berikutnya, tentu akan ada penumpang-penumpang lain yang akan turut serta. Ragam tujuan, ragam kesibukan adalah alasan utama mengapa banyak orang yang berdesak untuk menggunakan angkutan umum.

N 7464 US adalah plat nomor bus yang saya tumpangi. Belum, ya masih belum berangkat. Meski diiringi dengan menu full music, lama-lama bosan juga nich. Hee,, apa hendak diucap, toh saya kan hanya numpang?! Terserah sopir yang akan membawa banyak nyawa. Semoga semua penumpang selamat sampai tujuan masing-masing. Aamiin!

Untuk mendapatkan nomor polisi bus ini, saya harus turun sebentar. Nyatanya sich, bukan sebentar karena untuk menghafal nomor ini, bagi saya tidak cukup hanya sekali lirik. Perlu renungan dan gumaman yang agak panjang. Maklum deh, kurang terlatih dalam hal ini.

***