Awal aku kembali ke rumah dari pesantren, aku merasa asing. Wajar saja, karena aku tak tinggal di kampungku selama 7 tahun lamanya. Hariku mulai berbeda dengan biasanya. Yang mana biasanya serba antri, kini semua serba luang dan bebas. Disinilah ujian kemalasan tiba.

Tak lama setelah lulus aku selalu bersikeras bagai mana cara menghidupkan kegiatan kampung ini. Oh iya, kampungku bernama kampung Tegal Danas, yang bertempatan di kecamatan Cikarang Pusat Bekasi. Disinilah aku meneruskan perjalanan hidup di sisa usiaku yang ntah sampai kapan. Setelah beberapa minggu tinggal di kampung. Akhirnya ada teman-temanku yang senantiasa bermain kini mangajakku tuk memubat aktivitas rutinitas para pemuda. Aku usulkanlah sebuah kajian kalangan pemuda yang alhamdulillah hingga kini masih berjalan.

Alhamdulillah aku merasa senang bisa membimbing para sahabatku belajar agama melalui kitab kuning. Disini aku merasa nyaman bisa membimbing mereka belajar. Aku sendiri hanya berharap kegiatan ini terus berjalan. Dan senantiasa allah beri kemudahan serta keberkahan. Dan akupun sangat berterima kasih kepada para sahabatku yang telah memberi kepercayaanku. Sungguh ini amanah yang berat namun insya allah mulia di sisi allah. Aamiin...

Aktivitas ini mampu menepis waktu luangku menjadi sering memahami kajian yang akan aku bawakan. Aku sangat senang karena sejatinya kekosongan itu merusak. Maka dari itu aku mengajak teman-teman tuk sering berpartisipasi dalam segala kegiatan positif..

#salampergerakan