Untukmu muridku yang terspesial.

Tawa dan candamu selalu menghiasi ruang kelas kita. Begitu berkesannya hingga mampu mengusik dinding rasaku. Aku yakin kamu tak tahu itu, karena pasti sekarang kamu lagi tak sadar .

Kau selalu saja begitu asyik dengan candaan dan tawamu disetiap waktu kita, sehingga tak kau hiraukan gurumu ini yg setengah mati berusaha membuatmu berpaling pada materi pelajaran. Kau selalu asyik mencari cela mendapatkan teman bercanda tawa sehingga kau tak menyadari betapa terganggunya teman - temanmu yang lagi berusaha memahami pelajaran.

Berbagai cara dan metode kutempuh untuk membelajarkanmu, namun hanya seberapa persen saja menemui kejayaan. Selanjutnya kau kembali lagi dengan perangaimu.

Untukmu wahai murid terspesialku,

sudah sering kukatakan bahwa gurumu ini tak menuntut semua murid jadi juara kelas, sebab tentu tak lucu kalau semua siswa dalam 1 kelas menjadi rangking 1. Bahwa gurumu ini sudah sangat senang jika kamu menunjukkan usahamu dalam belajar. Bahwa yang terpenting yang gurumu ini harapkan adalah keindahan adabmu. Bukan kah tak elok jika tak punya tenggang rasa? Tak apalah jika kau tak selera dengan pelajaran bahasa inggris, namun setidaknya cobalah hargai temanmu yang begitu semangatnya dan menggebunya berusaha memahami materi ini? Janganlah kau buyarkan semangat mereka dengan keusilanmu, ejekanmu yang sesungguhnya meminta dan memancing mereka meresponmu sehingga mau tak mau menjadi teman bermainmu dalam kelas. Apa kau tak lihat betapa cerahnya wajah mereka ketika mampu mencipta dan mengucap kalimat sendiri dalam bahasa ini?

Tak apalah kalaupun kau tak ada rasa sayang dengan gurumu ini, namun setidaknya peganglah pulpenmu dan gorekanlah dibuku tulismu agar nilai rapormu juga tersenyum. Sebenarnya ada apa denganmu? mengapa begitu sering aku melihatmu digiring ke ruang BK? Mengapa berbagai kasus di BK itu tak membuatmu lebih baik? Apa karena temanku yang di BK itu adalah nenekmu? Atau karena mami dedy mu perlente?

Oiya, maaf yah karena sudah seminggu, gurumu ini bermasa bodoh dengan keberadaanmu, kamu mau melirik materi it's ok, duduk saja juga it's ok, asal tak mengganggu kelas dengan canda tawamu yang tak tentu arah. Maaf juga kalau gurumu ini tak perduli lagi dengan perangaimu, kamu mau bolos it's ok, mau terlambat masuk juga i'ts ok. Mau belajar atau tidak it's up tu you. Mau izin ke toilet dan tak balik lagi ke kelas sampai bel berbunyi juga it's up to you lah. Bukannya gurumu ini tak sayang, tapi itu justru karena sayangku padamu. Nanti juga kamu paham ketika kamu sudah sadar.

Betewe, kok tumben hari ini kamu ndak jadi bolos dan tak bertingkah dalam kelas? Ada apa denganmu? Tapi sudahlah...terserah kamu saja. Lanjutkan yah...