Sore itu kami memngajak anak-anak berenang di sebuah hotel yang ada pas di bubir pantai losari, Makassar Golden Hotel namanya. Selain maksudnya mengisi liburan mereka tapi tujuan kami sebagai orang tua sebenarnya untuk melatih kemampuan renag mereka. Kami memilih tempat ini, karena menurut kami kolam renang yang ada di sana sangat pas untuk anak kami.

Aku tidak ikut turun ke kolam, maklum tidak tau berenang, selain itu rasanya malu berbasah - basah dikolam. Bayanganku, setebal apapun baju ini jika terendan air pasti akan lengket dibadan. Aku lebih memilih duduk disebuah kursi di tepi pantai , yang jaraknya sekitar 5 meter saja dari kolam renang dimana anak - anak berlatih berenang bersama ayahnya. Aku juga tak lupa membawa sebuah buku untuk menemaniku menikmati indahnya suasana pantai sore itu. Sesekali aku menutup buku, kemudian memandangi laut luas dihadapanku sambil berzikir " subhanallahi wabihamdik subehanallahiladzim " pikiranku tetuju pada nasib saudara - saudara sebangsa yang tertimpa musibah tsunami di banten. Semoga mereka yang pergi menemukan kebahagiaan dan yang masih ada dimampukan mendapat hikmah yang besar. Aamiin.

" mama, tadi waktuku berenang di kolam kita duduk duduk di sini liat liat laut. mama, apa kita bikin itu? terdengar suara anak sulungku dari belakang, ia mengagetkanku. Aku tak menyadari rupanya ia keluar dari kolam dan menghampiriku.

" astagfirullah.., mama kaget" balasku dengan senyuman. " he he...maaf mama" katanya membalas senyumku. " mama membaca" lanjutku " oh , mama kenap kita tidak berziki? Itu kan laut ciptaan Allah SWT, Bukti kekuasaan Allah" lanjutnya. Waw..aku tertawa kecil mencubit hidungnya yang pesek seperti hidungku. Ia pun balas tertawa kecil. Aku tak menyangka anak kecil umur 8 thn ini akan berkata begitu. " mamaji juga selalu pote pote kalo saya sholat baru tidak berzikirka toh? kita juga bilang orang harus berzikir ingat sama Allah atas segala Kuasanya. He he.." kayanya sambil meraih buku yang ada di genggamanku. Kemudian meletakkanya di meja. " disini mama berzikir, terus mama juga membaca" jawabku " oh" katanya lalu berlari kembali ke kolam. Sambil senyum senyum sendiri, pandanganku mengiringi langkahnya sampai loncatanya ke kolam. Aku terkesan dengan kata - katanya, terutama kata 'pote - pote'. Rupanya pote - pote ku menanamkan sesuatu. Semoga kau jadi anak sholeh wahai anakku. Aamiin