Rusmiyati, M.Pd

Lahir di Blora pada tanggal 10 September. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi UNJ, S1 PGSD UMJ, dan S2 Pendidikan IPS di Universitas Indraprasta Jakarta. Mul...

Selengkapnya
Navigasi Web
Diet Sampah, Yuk! #tantanganday18
Diet Sampah, Yuk!

Diet Sampah, Yuk! #tantanganday18

Diet sampah? Apa sih maksudnya? Biasanya diet itu dilakukan oleh orang yang overweight. Yaitu seseorang yang kondisi berat badannya melebihi berat normal pada umumnya. Yah, hampir sama dengan obesitas yang tubuhnya dipenuhi lemak berlebih. Sehingga harus dikurangi agar tidak mengganggu kesehatannya.

Terkait sampah, berlebihnya jumlah sampah yang diproduksi setiap hari, membuat kondisi bumi saat ini menjadi sangat memprihatinkan. Untuk itu, perlu dilakukan diet sampah. Terlebih sampah plastik yang tidak dapat terurai hingga ratusan tahun. Entah apa jadinya kalau tidak ada usaha untuk mengantisipasinya sejak sekarang.

Apa yang bisa kita lakukan untuk diet sampah ini? Sebagai emak-emak, ada sedikit upaya untuk mengurangi penggunaan plastik yang ujung-ujungnya jadi sampah ini. Simak cerita saya berikut ini.

***

Untuk pergi ke pasar, saya selalu lakukan di setiap akhir pekan. Biasanya saya akan berjalan kaki untuk belanja pekanan ke pasar kaget dekat rumah. Saya hanya sempat belanja di hari Sabtu atau MInggu saja, karena hari Senin hingga Jum’at saya harus berangkat pagi-pagi sekali untuk pergi mengajar di salah satu Sekolah Dasar.

Sebelum berangkat ke pasar, saya akan sibuk menyiapkan wadah-wadah plastik dari dapur untuk dibawa. Ada yang tupperware, ada juga wadah plastik biasa. Wadah-wadah tersebut saya masukkan ke dalam kantong bahan berukuran besar. Sehingga bisa memuat semua wadah yang telah saya siapkan tadi.

Bentuk dan ukuran wadah tersebut bermacam-macam. Ada yang kotak, bulat, besar maupun kecil. Jumlah wadah yang saya bawa, saya sesuaikan dengan jenis belanjaan yang ingin saya beli. Jadi sebelum berangkat, saya sudah membuat daftar belanja dan menyiapkan wadahnya masing-masing sebagai tempat.

Sepanjang perjalanan saya ke pasar, saya ngegembol tas. Setiap berhenti di satu kios, saya akan mengeluarkan wadah yang ukurannya sesuai dengan belanjaan yang ingin saya beli. Mulai dari cumi, teri, ikan, ayam, hati, tahu, tempe, macam-macam sayuran, cabe, bawang, buah-buahan, cilok, martabak, kue pukis, batagor sampai susu kedelai dan air kelapa. Semuanya saya siapkan wadahnya. Lengkap, kap!

Beberapa penjual sudah terbiasa dengan cara saya berbelanja seperti itu. Awalnya mereka heran dan bekomentar “Wah, kalo pembelinya kaya ibu semua, saya gak perlu siapin plastik nih bu!”

“Iya mba, enakkan? Intinya sih biar ga nyampah!” sahut saya sambil tersenyum manis.

By the way, Kenapa sih kok ya ribet banget! Kan bisa aja ke pasar dengan lenggang. Cukup bawa dompet berisi uang belanja saja. Yah, sekarang ini saya sedang berusaha diet sampah. Kalau kita tidak bawa wadah sendiri, maka kita akan bawa pulang banyak plastik, kantong maupun bungkusan. Yang nantinya pasti akan berakhir di tempat sampah.

Sesampainya di rumah, belanjaan langsung saya bersihkan. Lalu saya tata dan masukkan ke dalam kulkas. Cukuplah untuk persediaan masakan sepekan kedepan.

Akhirnya, gerakan diet sampah ini harus dimulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Semoga hal ini bisa menular ke orang-orang terdekat bahkan ke masyarakat yang lingkupnya lebih luas.

Harapannya, bumi yang sedang sakit akibat sampah ini tidak bertambah rusak. Efeknya kita sendiri loh yang akan merasakan. Bahkan hingga anak dan cucu kita bakal kena dampak buruknya. Jadi, usahakan mulai sekarang, minimalkan penggunaan plastik ya! Demi bumi kita dan kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju.Mari berdiet sampah.Tidak hanya untuk kita tetapi anak cucu kita. Bumi sehat penghuninya kuat.

01 Feb
Balas

Siap bunda.. Mulai dari diri sendiri, mulai dr yg kecil dan mulai saat ini.. Terimakasih..

02 Feb



search

New Post