Keteladanan Dalam Tindakan tantanganday10
Sebuah ungkapan yang sangat menggugah, “satu teladan lebih berharga daripada seribu nasihat, satu tindakan lebih berarti daripada seribu omong kosong"
Hal ini menunjukkan bahwa keteladanan dalam tindakan luar biasa penting dalam hal apapun. Utamanya dalam bidang pendidikan.
Bicara tentang Pendidikan, siapa yang tidak mengenal Ki Hadjar Dewantara? Beliau adalah bapak pendidikan nasional Indonesia. Begitu istimewanya beliau, hingga tanggal kelahirannya, 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soejaningrat, Ki Hadjar menjabat sebagai Menteri Pengajaran Indonesia yang pertama setelah merdeka, 17 Agustus 1945.
Sosok Ki Hadjar merupakan contoh dari keteladanan dalam tindakan. Dengan tiga semboyannya yang begitu fenomenal, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Yang sampai hari ini, semboyan-semboyan tersebut sangat dikenal oleh setiap insan pendidikan di Indonesia. Baiknya, selain dikenal juga harus dipahami. Agar perjuangan dalam bidang Pendidikan tidak menguap sia-sia. Dan ini butuh komitmen mulai dari lini atas hingga lini bawah
Bicara tentang pendidikan di Indonesia. Sebagai penentu kemajuan suatu bangsa, pendidikan diharapkan dapat menjadi kunci pencetak sumber daya yang berkualitas serta memiliki daya saing tinggi. Oleh karenanya, perlu upaya peningkatan dalam delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu standar kompetensi lulusan, muatan kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana-prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
Saat ini, seharusnya pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Karena melalui pendidikan, status sosial masyarakat diharapkan dapat berubah. Namun pada kenyataannya, pendidikan hanya dianggap sebagai formalitas belaka. Sehingga banyak di antara masyarakat menganggap pendidikan hanya sebatas sekolah yang dimulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Padahal hakikatnya, pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir ke dunia hingga akhir hayatnya kelak.
Tanpa dapat dihindari, kualitas pendidikan Indonesia kian hari kian menurun, kegagalan ini merupakan faktor dari gagapnya pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Sebagai seorang pendidik, miris rasanya jika belum dapat memberikan sedikit harapan, bahwa suatu saat, kita harus bisa secara maksimal berkontribusi di dalam dunia pendidikan ini. Salah satunya, minimal dengan memberikan keteladanan dalam tindakan. Karena sejatinya, guru adalah sosok yang digugu dan ditiru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul bu.
Setuju!