Speed Reading Antara Hambatan Dan Solusinya #tantanganday32
Setiap orang memiliki gaya membacanya masing-masing. Namun, apakah kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan itu efektif dan efisien? Dan, apakah tujuan membaca dengan gaya yang mereka lakukan itu dapat tercapai?
Tanpa disadarinya, kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki seseorang dalam membaca bisa menjadi penghambat dalam melakukan speed reading atau membaca dengan cepat. Di antara kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun itu adalah;
1. Vokalisasi atau mulut yang bergumam saat sedang membaca
2. Membaca komat-kamit atau dengan menggerakkan bibir namun tidak bersuara
3. Menggerakkan kepala searah dengan arah tulisan yang dibaca
4. Menunjuk tulisan yang dibaca menggunakan jari tangan
5. Mengulang membaca kalimat dari depan atau menggerakan mata ke arah kata sebelumnya
6. Membaca hening di dalam hati.
Nah, untuk mengatasi masalah yang telah disebutkan di atas, usahakan untuk mencegah bibir, jari-jari tangan, dan kepala untuk bergerak pada saat membaca. Cara mencegahnya adalah dengan mengatupkan bibir, dan memasukkan tangan ke dalam saku atau memegangi kepala pada waktu membaca.
Sedangkan, agar tidak bersuara pada waktu membaca adalah dengan cara merasakan getaran suara di leher yaitu dengan meletakkan tangan di leher, sehingga akan diketahui apakah kita bersuara atau tidak. SElain itu, membaca dalam hati memang tidak bisa dicegah, tetapi usahakan supaya tidak memerhatikan pelafalannya.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi masalah-masalah dalam speed reading atau membaca cepat.
1. Usahakan untuk memiliki kosakata yang luas. Karena perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan. Jika saat ini masih sedikit kosakata yang dimiliki, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum diketahui.
2. Perhatikan sikap tubuh, karena membaca cepat memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Dalam beberapa kasus, biasanya pembaca justru berada dalam posisi yang tegang. Kondisi seperti ini justru dapat menjadi penghambat. Oleh karenanya, ambilah posisi santai saat kita memutuskan untuk membaca.
3. Membacalah sepintas lalu. Karena dengan membaca sepintas lalu kita sudah memulai langkah dalam speed reading.
4. Konsentrasi. Dengan konsentrasi yang penuh, maka akan menghindarkan diri kita dari melamun atau pikiran yang melayang. Jika sulit dalam berkonsentrasi, hal itu menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika melakukan speed reading atau membaca cepat.
5. Ingat kembali informasi dari bacaaan atau retensi. Untuk mengingat kembali informasi yang baru saja kita baca, bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya saja dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, berdiskusi, maupun dengan menulis kembali informasi yang sudah diterima.
6. Tentukan tujuan dari membaca. Dengan menentukan tujuan dari membaca, kita akan mengetahui apakah bacaan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
7. Mulailah dengan motivasi yang jelas. Karena hal ini akan memengaruhi tingkat pemahaman dari bacaan kita. Jika sudah memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, maka akan lebih mudah menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Oleh karena itu, tumbuhkanlah terlebih dahulu motivasi kita dalam membaca.
Selain langkah di atas, ada juga tehnik yang dikenal dengan SQ3R yang dapat kita lakukan. Tehnik ini dapat membantu kita dalam menyerap informasi tertulis karena tehnik ini menggunakan metode penahapan dalam membaca. Tehnik tersebut adalah;
1) Survey, yaitu pemindaian terhadap daftar isi, pendahuluan, bab pertama atau pengantar dan bagian ringkasan untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Tujuan survei ini adalah mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak dari isi buku, mengetahui ide-ide penting, melihat susunan (organisasi) bahan bacaan, mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan, memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
2) Question, yaitu membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sedang dicari. Pertanyaan ini juga dapat digunakan sebagai tujuan utama dalam membaca buku tersebut.
3) Read, yaitu proses membaca itu sendiri. Bacalah isi buku, lewati bagian yang kurang menarik, dan saat sampai pada bagian yang dapat digunakan sebagai bahan penulisan, bacalah dengan cermat dan teliti.
4) Recall, yaitu saat kita membaca uraian yang dibutuhkan, maka pahami isinya dan ingat-ingatlah bagian itu. Simpan kata-kata kunci tersebut dalam ingatan. Proses ini menjadi sangat penting jika kita akan melakukan parafrasa bacaan, sehingga akan terhindar dari plagiat atau pun pelanggaran hak cipta.
5) Review, yaitu tehnik yang kita lakukan setelah mengingat-ingat dan mengulas materi yang didapatkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca ulang uraian dalam buku tersebut, kemudian mengembangkan catatan serta mendiskusikannya dengan orang lain.
Demikian hambatan dan tehnik atau solusi dari speed reading. Semoga bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu
Speed reading, menarik. Sukses ya buk