Terjerat Cinta Bu Nyai
*Terjerat Cinta Bu Nyai*
Part 1
Tetiba saja ada Telpku berdering, kuangkat ... assalamualaikum, ada yang bisa saya bantu ?
Saya sudah di Alun alun, temui saya ya ... sekarang juga, penting ? Terdengar suara yang telah aku kenal, bahasanya singkat padat danringkas tanpa basa basi. Dan kudengar telp sudah dimatikan.
Dalam batinku masih berkecamuk dengan sejuta pertanyaan ada apa ya ? Semalam inikah ? Lalu ah ... aku menjadi kebingungan sendiri karena waktu telah menunjukkan pukul 21:00 Wib, tentu bukan waktu yang sore untuk kalangan perempuan apalagi sendirian di alun alun kota
Aku berangkat dengan menyimpan banyak tanya, kucoba menghidupkan motor tuaku menuju tempat yang ia sebut, kutemui dia ... pelan aku tanya ? Ada apa malam malam begini tlp aku bu nyai ? Tanyaku heran
Berkali kali aku bertanya, tak satu katapun keluar dari bibirnya yang mungil dan ranum walau tanpa balutan lipstik, ia memang teliat cantik alami, tanpa mengenal pemutih sebagaimana biasanya perempuan masa kini.
Balutan kerudung khasnya putri seorang kiai masih nampak bertengger diatas rambut panjangnya
Sekali lagi aku bertanya, ada apa enggeh nyih ? Tanyaku lirih seraya mengingatkan kalau ini sudah jam sembilan lebih tiga puluh menit, bukan waktu yang tepat untuk berada di alun alun bagi golongan dan kastanya
Dia tampak mengucap air matanya, tanda tangisan mulai semakin mereda
Aku kian bingung dengan apa yang harus aku lakukan
Tiba tiba ia bilang, aku butuh tumpangan untuk bermalam, bahasanya singkat namun penuh makna
Bak disambar petir aku mendengarnya, aku sangat tak percaya, bagaimana mungkin aku bisa membantunya, rumahku jauh dipelosok desa dengan rumah dikanan kiri adalah para saudara, tentu tak mudah membawanya ke rumah tanpa alasan dan ikatan yang jelas
Maksudnya ? Aku masih bertanya layaknya anak kecil nan bego, semata karena kaget karena aku berfikir keras, kondisi rumah yang sangat tak memungkinkan, rumah tanpa kamar layaknya rumah khas madura, bagaimana mungkin aku membawanya ke rumah ?
Pelan aku tawarkan, bagaimana kalau jennengngan aku antar ke hotel didekat sini saja ? Tanyaku lirih
Dia diam dengan ketidak sukaannya, entah apa yang ada dalam benaknya sehingga tawaran itu seakan momok yang menakutkan, bukankah hotel tak selalu harus kita nilai negatif
Pelan ku tanyai kembali; Neng ... jennengngan kuantar ke hotel saja nggeh ? Tanyaku kian lirih khawatir ketersinggungan kian menjadi jadi jadi, apalagi waktu kian berjalan seakan teramat cepat dari biasanya
Ke hotel ? Kau anggap apa aku ini ? Tanyanya keras sekali sampai membuyarkan semua lamunanku
Aku kian kikuk tak menentu, khawatir kian salah, pelan ku tanya kembali
Lalu kemana Neng ? Kini aku mencoba untuk lebih mengerti
Tak bolehkah saya nginep di rumahmu ? Katanya pelan
Pertanyaan yang sama saja menampar muka dan bahkan seakan muladahi mukaku dengan ludah yang sudah seminggu tanpa sikat gigi
Allah .... dosa apakah hambamu ini ya robb ? Gumanku tak menentu
Boleh tidak ? Tanyanya kian tegas
Aku kian bingung, membiarkannya di alun alun sendirian tentu bukan sifat yang terpuji bagi seorang pria
Baiklah ... kataku sedikit ragu
Kalau ragu ya jangan ... rupanya ia tau akan keraguanku dan seakan sengaja mempermainkanku dari sisi yang lain
Baiklah neng, ayo naik ... maaf ya ... naik motor butut, karena hanya ini yang ada, selorohku dan nampaknya ia kurang senang dengan perkataanku walau dia diam seribu bahasa
Ia naik ke motor bututku honda c70 peninggalan almarhum ayah tercinta, aku sudah berusaha untuk semakin kedepan namun motor ini memang kurang pas dan kurang lebar saat dinaiki berdua, jadilah berdempetan antara tubuhnya dan tubuhku ...
Maaf ya neng .... kataku kian lirih dan serba salah
Dalam perjalanan ia kian menempelkan tubuhnya ke punggungku, aku mengerti mungkin saja ia kedinginan, salahku kenapa aku tak membawakannya ia jaket
Waktu kian malam, kurang lebih jam 23:00 Wib, sampailah di gang menuju gubukku aku sungguh kian ragu, tiba tiba aku membalikkan motorku menuju kota kembali
Ia protes, mau kemana ? Bukannya sudah malam ? Tanyanya tegas
Aku bingung neng ? Haruskah di gubukku yang sederhana ? Haruskah .... tanyaku kian bingung tak menentu
Baiklah ... semalaman saja kita disini ? Bentaknya keras
Baru kali ini aku mendengarnya ia membentakku, pafahal kalau dipondok ia senantiasa ramah tanpa banyak cakap, disegani oleh santri manapun termasuk aku yang merupakan santri dari eyangnya
Baiklah neng ... bismillahi tawakltu al Allah ... kita ke rumah saja ya ... kataku kembali demi menghargai salah satu putri pengasuh ponpes dimana aku telah didiknya selama bertahun tahun
Kenapa kamu diluar ? Aku takut tidur sendirian ? Suaranya tegas dan jelas ku dengar
Allah Karim ... dosa apakah hambamu ini Ya Rabb, kenapa ada ujian seberat ini ? Gumanku dalam hati
Lalu aku harus bagaimana neng ? Tanyaku pelan semata menjaga perasaannya
Ya ... disini saja ... berdua ... kalau hanya sekamar kan tak masalah .... asal sama sama tidur, yang salah itu kalau saya tidur kamu mellek en memperhatikan aku tidur ... jelasnya
Allah Karim .... cobaan apalagi ini Ya Robb ... aku semakin berguman
Aku melihatnya dia melepas hijabnya, kuperhatikan rambut panjangnya, leher jenjangnya yang bersih dan ... maaf (sensor)
Kenapa liatin aku begitu ? Sudahlah tidur duluan saja, titahnya, layahnya aku menjadi tamu di rumah sendiri
Enggeh neng ... kataku singkat
Bagaimana mungkin aku bisa tidur ?
Tuhan ampunilah aku
Aku terus membayangkan banyak hal saat kudengar ia mulai masuk ke kamar mandi, lamunanku kian menjadi jadi.
Bersambung

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren. Penuh tanda tanya. Next.
Keren
Penasaran, dan endingnya bisa sy tebak hhhhhh...Ditunggu part 2