Ru'yat Ismail

Saya lahir di Bandung tanggal 31 Desember 1973 dari kedua orangtua, H.Syamsudin dan Hj.Rahmah. mengawali pendidikan di sekolah dasar Linggar pada tahun 19...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menghormati dan Mendahulukan Kecintaan Kepada Rasulullah SAW di atas yang lain
Mulidur Rasul

Menghormati dan Mendahulukan Kecintaan Kepada Rasulullah SAW di atas yang lain

Syekh Al-Izz bin Abdus Salam setelah mengutip Firman Allah SWT yang berbunyi; "Agar kalian semua berfirman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan menguatkan (agama)-Nya, membesarkannya" (Al-Fath:9), mengatakan bahwa menghormati Rasulullah SAW maksudnya adalah dalam dirinya sendiri dan sekaligus sarana untuk memperlakukan dia dengan buah dari penghormatan itu.

Adapun mendahulukan Kecintaan kepada Rasulullah SAW, syekh Al-Izz bin Abdus Salam dengan mengutip firman Allah yang berbunyi; "Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang -orang mukmin dari diri mereka sendiri." (Al-Ahzab: 6), dan firman Allah ; " tidaklah pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam diri di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah SAW (pergi perang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka sendiri daripada mencintai diri Rasulullah SAW." (QS. Attaubah: 120), beliau mengatakan bahwa pada saat Rasulullah SAW merupakan orang yang paling mulia jiwanya, maka dia pantas untuk dicintai melebihi jiwa-jiwa yang lain. Oleh karena itu, dia menjadi lebih utama bagi orang mukmin atas diri mereka sendiri. Adapun sikap mencintai diri mereka sendiri melebihi cintanya pada Rasulullah SAW adalah tindakan yang nista, karena itu merupakan tindakan mengedepankan yang lebih rendah atas yang lebuh tinggi.

Disamping itu ditegaskan lagi oleh firman Allah yang berbunyi ; "apakah kalian mau mengambil sesuatu yang lebuh rendah sebagai pengganti yang lebih baik." (QS. Albaqarah: 60)

Kemudian syekh Al-Izz bin Abdus salam mengatakan bahwa orang-orang mukmin yang menghormati dan mencintainya melebihi dirinya dan yang lain, harus menerima sepenuhnya putusan Rasulullah SAW. karena sesuai dengan firman Allah yang berbunyi ; "maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang kamu perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa : 65)

Dengan demikian, bulan Maulud (Rabiul Awal) ini mari kita jadikan mengoreksi kembali penghoramatan dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, apakah sudah dibarengi dengan kataatan dan menjalankan sunnah-sunnahnya? semoga kita senantiasa diberika kesempatan untuk senantiasa mencintai Rasuulullah dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Amiin

Sumber : Syajaratul Maarif

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya pak

25 Oct
Balas

terimakasih

25 Oct



search

New Post