Surabaya-Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Surabaya yang berada di jalan Jagir Sidoresmo V nampak lengang karena hari beranjak sore. Di gedung B, Dr. Sukaryantho, M.Si. bertugas sehari-hari, ada pertemuan yang dihadiri oleh beberapa kepala SMAN dan SMKN Surabaya. Setelah pertemuan tersebut selesai, Dra. Marlina Kusmawati, M.M. selaku pembina MGMP Bahasa Inggris Kota Surabaya yang juga Kepala SMAN 11 Surabaya mendampingi Theo Gunawan Wahana, S.S. M.Pd., dan Dwi Arianti, M.Pd. menemui Karyantho, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Surabaya.

Seperti yang sudah disebarkan lewat flyer, MGMP Surabaya akan mengadakan workshop 32 jam tentang peningkatan mutu untuk guru-guru SMA/SMK. Sebagai ketua panitia yang juga pengajar di SMAN 3 Surabaya, Theo mengajak Dwi Arianti selaku bendahara di kepanitiaan untuk melakukan koordinasi dengan Karyantho yang didampingi oleh pembina MGMP. Ada banyak hal yang disampaikan oleh Kepala Cabdindik demi kesuksesan workshop.

Seperti yang disepakati hari Jumat sebelumnya, pada kesempatan kali ini Ryanti (panggilan akrab dari Dwi Arianti) menyerahkan dua buku karyanya yang berjudul Karena Jaran Goyang dan 3 Alinea Cinta.

Sambil menandatangani dua pigora kover buku, dia menanyakan banyak hal yang berkaitan dengan buku, antara lain tentang kover, isi buku, ide, penulis kata pengantar, dan lain-lain.

Secara rinci Ryanti menjelaskan bahwa ide kover bukunya yang berjudul Karena Jaran Goyang (KJG) berasal darinya. Dia menggambarkan imajinasinya yang kemudian diwujudkan oleh penerbit Kaffaah Learning Center. KJG adalah kumpulan 17 cerita pendek setebal 170 halaman yang disajikan dengan bahasa yang ringan dalam konflik yang melibatkan imajinasi dan emosi pembaca. Ide cerita sebagian besar berasal dari kisah pribadi dan orang-orang terdekatnya. Agar tidak monoton dan bisa menghibur pembaca, genre cerpennya pun bermacam-macam; romansa, horor, fantasi, dan inspiratif. Kata pengantarnya ditulis oleh Much. Khoiri, seorang penggerak literasi, trainer, editor, dan penulis 33 buku dari Universitas Negeri Surabaya.

Sedangkan buku 3 Alinea Cinta (3AC) adalah buku antologi kisah pengalaman yang ditulisnya bersama dengan beberapa penulis yang diwadahi oleh Komunitas Guru Menulis dan diterbitkan oleh Lingkar Antarnusa. Buku ini memuat kisah cinta guru dengan pasangannya. Mereka berbagi pengalaman bagaimana jatuh cinta, melangsungkan pernikahan, dan suka duka membangun rumah tangganya. Menuliskan kisahnya mestinya membawa mereka merefleksi diri untuk belajar mencintai di saat mendapat tugas juga oleh Sang Pencipta untuk mencintai profesi dan anak didiknya.

Sambil melihat-lihat kedua buku tersebut, Karyantho mengungkapkan perhatiannya terhadap dunia literasi khususnya di lingkungan sekolah. Dia berpesan agar guru yang sudah menghasilkan karya bisa menginspirasi dan membimbing tidak hanya rekan-rekan kerjanya tetapi juga anak-anak didiknya untuk menulis buku. Dengan demikian, tujuan gerakan literasi akan cepat terwujud.

Setelah berjabat tangan, Karyantho juga mengingatkan agar guru-guru menulis artikel di website sekolah sehingga semua orang yang berkunjung bisa membacanya dan tahu kiprah guru-guru dari sekolah tersebut. (ryn)