Ryanti Corliss

Guru Bahasa Inggris di SMAN 15 Surabaya. narasumber, instruktur nasional, dan penulis buku....

Selengkapnya
Navigasi Web
Lika-Liku Tim SMAN 15 Surabaya Meraih Juara The Best Costume Senam Gemu Famire

Lika-Liku Tim SMAN 15 Surabaya Meraih Juara The Best Costume Senam Gemu Famire

Surabaya-Sebelum sang mentari menampakkan wajahnya, beberapa guru SMAN 15 Sirabaya sudah mulai berdatangan ke sekolah untuk mempersiapkan lomba senam Gemu Famire tingkat SMA/SMK yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Surabaya yang diadakan pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018. Lomba senam diikuti oleh enam personel; Dyah Luckyta, Ellyst Siburian, M.Pd, Djuwariani M.MPd. Dwi Arianti, M.Pd, Sri Dwi Astuti, M.Pd, dan Yeti Sofiah, S.Pd. Untuk mendukung tim senam, ada 15 guru yang menjadi suporter yang dikoordinir oleh Sih Darwanti, S.Pd dan beberapa siswa Gambesmania sebagai penabuh alat musik.

Perlombaan ini didukung penuh oleh pihak sekolah dan Ibu Yossy Mardijono selaku isteri Kepala Sekolah SMAN 15 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd.MM. Waktu 1,5 bulan mungkin terlihat lama dan cukup untuk latihan senam. Namun, kenyataan tak seperti yang diharapkan karena sebagai pengajar sulit sekali mencari waktu yang cocok sehingga terpaksa latihan diadakan saat istirahat kedua atau setelah bel sekolah jam terakhir. Itu pun jika tidak capek seharian mengajar atau tugas - tugas lainnya baik di sekolah maupun di luar. Dengan bimbingan dan arahan dari Lucky, semua personel menghapal gerakan-gerakan baru dengan berbagai macam formasi. Tidaklah mudah bagi semua personel karena semua itu membutuhkan stamina yang bagus dan konsentrasi yang tinggi.

Tak jarang satu formasi harus diulang berkali-kali karena ada satu atau dua personel yang lupa. Namun, tekad yang kuat untuk menampilkan yang terbaik demi nama baik sekolah tercinta membuat semua beban dan kesulitan menjadi sirna. Setiap ada sedikit kesalahan, baik pelatih maupun personel lainnya memberi tahu dan membenarkan dengan telaten.

Ketika semua persiapan sudah hampir 90%, ada pengumuman yang mengejutkan yaitu setiap tim diharapkan didampingi oleh suporter yang berjumlah minimal 15 personel. Hal ini sedikit mengganggu konsentrasi personel senam karena ikut memikirkan mencari personel, memilih kostum, perlengkapan, lagu, dan gerakan. Untunglah ada seorang guru yang dikenal kreatif dan pinter berimprovisasi, Sih Darwanti. Semua bergerak cepat dan akhirnya bisa langsung latihan hanya dalam waktu dua hari. Dengan memakai irama lagu "Lagi Syantik" dan sedikit kidungan, lirik lagu dan yel-yel kreasi Sih Darwanti langsung dipraktikkan.

Adapun kostum yang dipilih untuk pesonel senam adalah kostum daerah Indonesia Timur dengan nuansa warna kuning keemasan, sepatu berwarna orange, dan hiasan kepala dari bulu ayam. Tampak serasi dan sesuai dengan tema lagunya. Sedangkan untuk suporter memakai kostum dan hijab warna merah, celana hitam, sepatu hitam dan dilengkapi juga dengan hiasan kepala dari bulu ayam. Tak lupa bros dari pita berwarna merah putih mempercantik penampilan. Hal ini karena sesuai dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Tepat pukul 08:00 WIB, acara yang bertempat di SMKN 1 Surabaya, dimulai meskipun ada beberapa tim yang masih ganti kostum dan sedikit latihan. Sambutan disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kota Surabaya, Dr. Sukaryanto. Di dalam sambutannya, dia sangat mengapresiasi usaha Ibu-ibu Dharma Wanita di sela-sela kesibukannya masih bisa berkarya dan menyukseskan lomba senam yang diadakan oleh lembaganya. Menurutnya, kegiatan ini mampu memberikan identitas yang cukup baik dalam membangun persatuan, kesatuan, dan kebersamaan antar anggota Dharma Wanita. Suasana semakin meriah tatkala dia memanggil masing-masing sekolah, para suporter mulai unjuk gigi dengan tepukan, yel-yel, bahkan genderang. Total tim yang berpartisipasi sebanyak 32 baik; 22 tim dari SMAN dan 10 dari SMKN. Untuk pemanasan, ketua juri, Kusnanik dari Purwosi, memimpin senam Gemu Famire. Semua tim turun dan menirukan gerakannya.

Tim SMAN 15 Surabaya mendapat no urut 23. Hal ini sedikit menguntungkan karena ada waktu untuk memanggil para siswa untuk mengiringi suporter. Ada sekitar 10 siswa dan dengan sedikit latihan dadakan untuk menyatukan lagu dan yel-yel para suporter dengan tabuhan alat musik yang dipersiapkan. Hal ini dikarenakan ada sedikit kesalahpahaman dengan kriteria yang ada. Sebelumnya tim mengetahui bahwa suporter harus dari pihak guru. Namun, saat di lapangan hampir semua tim menyertakan siswa untuk mengiringi timnya. Setelah semua tim tampil, maka pihak juri meninggalkan tempat untuk menghitung skor dan mediskusikan juara 1 hingga harapan 3. Dua siswi naik ke panggung menyanyikan dua lagu dan satu penampilan tarian tradisional untuk mengisi waktu dan menghibur para penonton yang berdebar-debar menanti pengumuman. Sayangnya, sudah ada beberapa tim yang pulang sehingga suasana tidak semeriah sebelumnya. Sekitar 15 menit, tiga juri kembali dan mengumumkan para juara. Namun, Nani sebagai ketua, meemberikan banyak penjelasan tentang kriteria lomba baik senam maupun suporter. Untuk lomba senam, kriterianya adalah 1. teknik gerak yang meliputi kreativitas, formasi, dan kekompakan, 2. Penampilan meliputi ekspresi dan kostum. Hendaknya saat tampil semuanya tersenyum dan tidak menghapal dengan hitungan. Untuk kostum, dijaga "keselamatannya" agar saat tampil tidak ada yang melorot dan jatuh. Kostum hendaknya yang sesuai. Untuk suporter, dia hanya menyebutkan yang terheboh dan kompak. Satu - persatu pemenang lomba senam dan suporter diumumkan. Mengetahui tim bimbingannya tidak mendapatkan juara, Yossy Mardijono menyalami pemain satu persatu dan tetap memberi semangat.

Ketika semua terdiam, juri mengumumkan satu juara lagi yaitu The Best Costume yang disabet oleh peserta nomer 23, tim SMAN 15 Surabaya. Spontan para pemain bersuka cita. Sayangnya tim juri kecewa karena sang juara sudah berganti dengan baju bebas padahal seharusnya sebagai contoh untuk tim - tim lainnya bahwa pilihan juri tidak salah. Hanya satu personel yang masih berpakaian lengkap tetapi memakai hijab saja tanya hiasan di kepala. Setelah berdiskusi akhirnya juri memberikan kesempatan untuk ganti kostum dengan waktu hanya lima menit. Jika tidak sanggup, maka akan didiskualifikasi.

Mendapat tantangan yang hampir tidak masuk akal itu, tim SMAN 15 Surabaya langsung menjawab sanggup tanpa pikir panjang dengan harapan berusaha dulu semaksimal mungkin agar trofi dan hadiah tidak melayang ke tim lainnya. Semua pemain berlari secepat kilat ke halaman masjid tempat kostum diletakkan. Hal yang hampir tidak masuk akal karena mengenakan kostum tradisional memerlukan waktu lebih lama dan ketelatenan. Ada banyak pernak-pernik yang dipakai dan beberapa harus menggunakan peniti. Akhirnya satu-persatu personel maju. Ada kejadian yang lucu; karena sangat terburu-buru ada salah satu personel yang hiasan di dahinya terbalik ke bawah. Spontan mengundang gelak tawa di antara personel. Untungnya tidak sampai diketahui oleh orang lain. Belum lagi rambut yang keluar dari ninja (penutup kepala) karena asal pasang dengan terburu-buru.

Setelah menyalami semua personel dan berfoto bersama, Johanes bersyukur akhirnya tim bisa tampil sebagai juara dan membawa pulang trofi dan hadiah. Semua tak terlepas dari dukungan semua pihak di SMAN 15 Surabaya dan diharapkan segala kekurangan bisa diperbaiki untuk event selanjutnya. LIBELS... YES WE CAN! Bagi siapa saja yang ingin mengetahui penjelasan juri bisa menonton live video (https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1967626383289935&id=100001277771821) [] (ryn)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amin. Terima kasih Bunda Siti Fatimah. Salam kenal jg. Sukses dan bahagia sll jg utk Bunda n kelg.

02 Sep
Balas

wow keren kostumnya..... salam kenal dari cikfat bu Dwi Semoga sukses selalu

02 Sep
Balas



search

New Post