Ryanti Corliss

Guru Bahasa Inggris di SMAN 15 Surabaya. narasumber, instruktur nasional, dan penulis buku....

Selengkapnya
Navigasi Web
Ungkapkan Kasih Sayang pada Ibu dengan Buku
Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd., M.M. , bersama wakil kepala sekolah sarana dan prasarana, wali kelas, dan peserta didik kelas XII MIPA-8.

Ungkapkan Kasih Sayang pada Ibu dengan Buku

“Mother’s Day Books”

Meningkatkan berpikir kritis, wawasan, minat membaca dan menulis, serta kasih sayang anak ibu dan anak.

A. Peristiwa (Fact)

1. Latar Belakang

Melalui Program Guru Penggerak, Pemerintah mengajak guru penggerak untuk memajukan pendidikan Indonesia dengan cara menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan menarik. Program ini akan bertujuan untuk menciptakan guru penggerak yang dapat mengembangkan diri dan rekan guru dengan refleksi dan kolaborasi secara mandiri, mempunyai kematangan emosi, moral, dan spiritual, berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas praktis untuk mengembangkan sekolah, dan berkolaborasi dengan sekolah dan wali murid dengan baik untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Modul 3.3. membahas tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid. Ada dua hal menarik yang dijelaskan dalam modul ini, antara lain tentang MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (monitoring, evaluasi, pembelajaran, dan pelaporan) dan manajemen resiko. Kedua materi tersebut dapat dijadikan sebagai tools untuk mengelolah suatu pogram sekolah yang berdampak pada murid.

Seperti kita pelajari sebelumnya bahwa setiap sekolah memiliki tujuh modal/aset, yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimaksimalkan pemanfaatannya, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Ketujuh modal/ aset ini dapat dikembangkan secara optimal dalam proses pembelajaran apabila kita dapat mengelolanya dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut di atas, sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) penulis harus mampu melakukan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolah tempatnya mengajar, SMA Negeri 15 Surabaya, yaitu kemampuan murid untuk berliterasi yang lumayan bagus serta kemampuan finansial dan dukungan baik dari wali murid maupun pihak manajemen sekolah. Dengan demikian, CGP merasa perlu melakukan aksi nyata program yang berdampak pada murid yaitu Mother’s Day Books.

2. Alasan mengapa melakukan Aksi Nyata

Berdasarkan latar belakang tersebut, sebagai CGP Angkatan 2 Kota Surabaya dari program Pendidikan Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi, berinisiatif melaksanakan Aksi Nyata modul 3.3 yaitu Mother’s Day Books yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dan menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang telah dicanangkan oleh pemerintah untuk memberantas buta aksara, meningkatkan minat baca, menumbuhkan budaya literasi masyarakat, dan meningkatkan daya saing bangsa melalui program penguatan pendidikan.

Sebagai salah satu guru penggerak literasi di sekolah, CGP ingin menampilkan praktik baik tentang literasi dan menjadikannya sebagai kebiasaaan serta budaya di lingkungan sekolah. Diharapkan para peserta didik mampu berpikir kritis dan menuangkannya dalam karya buku antologi atau tunggal.

Dengan mengangkat tema Hari Ibu, diharapkan peserta didik mampu mengungkapkan rasa kasih sayangnya pada ibu yang telah melahirkan, merawat, dan mendidiknya hingga kini. Untuk selanjutnya tema akan diganti sesuai dengan kesepakatan kelas.

· Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata yang dilaksanakan CGP yaitu memberikan pemahaman tentang teori menulis naskah buku baik fiksi maupun non fiksi serta, swasunting secara sederhana, penerbitan, dan percetakan buku saat 10 menit setelah pembelajaran selesai. CGP memberikan contoh karya-karyanya dan ditaruh di perpustakaan mini di kelas agar mereka bisa membaca dan mempelajarinya setiap saat.

Setelah deadline, mereka mengumpulkan file di ketua kelas. CGP memeriksa kelengkapan foto dan membaca naskahnya. Sekiranya ada yang kurang bagus, CGP memberi masukan dan kesempatan pada penulis untuk merevisi atau mengganti sebagian. Setelah semua siap, CGP mengedit naskahnya dan membaginya menjadi dua buku; How My Mom Educated Me dan My Mom is My Guardian Angel. dan memberikan naskah tersebut ke penerbit untuk didaftarkan ISBN ke Perpusnas. Setelah ISBN keluar, CGP membagikan Google Form pemesanan buku. Setelah tercetak, CGP beserta peserta didik mendokumentasikan bersama Kepala Sekolah dan empat wakil sekolah sebagai wujud rasa syukur, bahagia, dan bangga bisa berkarya.

· Hasil dari Aksi Nyata

Hasil dari Aksi Nyata yang telah dilakukan:

1. Menumbuhkan minat membaca dan menulis buku.

2. Meningkatkan daya pikir kritis, kreativitas, dan passion masing-masing.

3. Gerakan Literasi Sekolah terus berkembang dan semakin maju.

· Pelaksanaan Program

Program dilaksanakan pada awal bulan Oktober sampai tanggal 28 Oktober 2021 sesuai dengan Langkah-langkah BAGJA.

· Hasil Pelaksanaan Program

Sebagian besar peserta didik terlihat antusias dan ingin berkarya lebih bagus lagi dengan tema yang lain. Sebagian juga berharap mampu menulis buku tunggal sesuai dengan bakat atau minatnya. Hal ini menunjukkan bahwa budaya literasi membawa dampak positif pada karakter peserta didik.

· Evaluasi Pelaksanaan Program

Dukungan penuh semua pihak mampu mewujudkan terciptanya budaya literasi sekolah yang berdampak positif bagi peserta didik. GLS akan terus bisa dilaksanakan secara kontinu dan berimbas pada kelas-kelas lainnya dan rekan-rekan guru di sekolah.

B. Perasaan (feeling):

Dengan ada program literasi ini, peserta didik merasa bangga, senang, bersemangat, dan antusias untuk terus berkarya. Wali murid pun tak kalah bahagianya. Mereka bahkan terharu sekali ketika diberi foto naskahnya. Mereka berterima kasih kepada spenulis yang telah membimbing mereka dan juga pada pihak sekolah yang telah memberi ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berkarya dan mengharumkan nama baik sekolah dengan buku.

C. Temuan (finding):

Dalam Aksi Nyata 3.3. ini, program Mother’s Day Books sebagai gerakan literasi sekolah yang mampu memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis, menuangkan ide-ide kreatif, dan berkarya lebih bagus lagi. Penulisan buku antologi yang dilengkapi foto bersama ibundanya sangat bermanfaat membangun chemistry hubungan ibu dan anak. Keharmonisan hubungan mereka tentu saja mempunyai dampak yang positif pada murid.

Evaluasi secara berkelanjutan sangat diperlukan agar kekurangan dan persoalan saat pelaksanaan program yang lalu bisa diatasi, diperbaiki, dan dimodifikasi agar menjadikan hasil karya yang lebih baik.

D. Masa Depan (Future).

Jika siswa memiliki keinginan dan semangat untuk banyak membaca, maka akan timbul kecintaan terhadap buku dan semangat untuk belajar dengan hal-hal yang baru sehingga dapat memacu mereka dalam meningkatkan minat menulis, merangsang kreativitas, dan mengasah kemampuan bahasa yang dimiliki peserta didik.

Ketika karya-karya mereka ditempatkan di perpustakaan sekolah, tentu saja harapannya bisa menginspirasi teman-temannya yang lain sehingga dunia literasi terus berkembang dan berjaya di Indonesia.

Saat ini banyak tugas atau proyek dari dosen yang laporannya dibukukan, sehingga Gerakan Literasi Sekolah ini telah mempersiapkan peserta didik untuk mempunyai bekal dan pengalaman di masa yang akan datang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu Ryanti, super sekali gagasannya dan aksi nyatanya, salam sehat dan sukses selalu

09 Nov
Balas



search

New Post