Done …

Alhamdulillah, hari ini adalah hari ke-10 menyelesaikan penulisan naskah Tantangan Menulis dari MEDIA GURU. Masih tersisa 20 hari lagi. Harus semangat, harus focus, agar tantangan menulis 30 hari GURUSIANA dapat diselesaikan dengan baik, tanpa hambatan serta tidak harus mengulang dari awal lagi. HE HE.

Semula ragu untuk mengikuti tantangan ini. Pertanyaan berkecamuk didalam dada apakah perlu atau tidak untuk menyambut tantangan ini? Apakah bisa menyelesaikan tantangan ini? Apa yang harus ditulis selama 30 hari? Apakah tulisan layak untuk dipublikasi? Dan sejuta tanya lainnya. Ah, benar-benar dibuat bimbang sebelumnya.

Informasi tentang tantangan menulis pertama kali diketahui dari Grup FB media Guru, yang diumumkan oleh Pak Ihksan. Tapi saat itu belum ada niatan untuk ikut tantangan menulis. Hanya dibaca sambil lalu saja, karena perang batin berkecamuk dalam dada sebagaimana disebutkan diatas.

Selanjutnya informasi tantangan menulis, diketahui dari Grup WA Kelas WJLRC-Media Guru. Dari situ hati ini mulai tergelitik untuk menjawab tantangan ini. Informasi tersebut dibagikan tanggal 13 Januari 2019, 2 hari sebelum dimulai TANTANGAN 30 HARI MENULIS DI GURUSIANA oleh Pak Prawiro.

Jadi teringat akan tantangan membuat esai tentang usulan yang akan disampaikan kepada Mas Menteri Nadiem tentang literasi akan dibawa kemana pada akhir tahun 2019. Waktu itu ingin ikut tantangan menulis esai. Sayang karena syaratnya yang lumayan jelimet, menurut saya waktu itu … he he, karena belum punya kartu anggota, lupa password dll, serta memang sudah lama tidak pernah berkunjung ke blog Gurusiana karena satu lagi karena kesibukan akhir tahun yang luar biasa, sehingga tidak bisa menyempatkan diri untuk mengikuti tantangan tersebut. Nah, itu contoh beberapa alasan untuk tidak menulis. Ups.

Setelah ditimbang-timbang akhirnya saya putuskan untuk menerima tantangan itu. Ya, menjawab tantangan itu sebenarnya bukan untuk Orang lain, melainkan sebagai pembuktian kepada diri sendiri. Saya ingin tahu apakah saya mampu menulis setiap hari? Apakah saya mampu menyelesaikan tantangan 30 hari pertama? 30 hari kedua? atau bahkan 30 - 30 hari selanjutnya?

Mulailah saya menulis. Setiap hari meluangkan waktu sekitar 2 - 3 untuk membuat tulisan kurang lebih 200 – 500 kata. Menulis segala yang terlintas dalam benak. Sambil kebingungan menentukan jenis tulisan. Karena yang ada di Bloq Gurusiana hanya ada : a) Opini, b) PTK, c) Best Practice d) Reportase e) Kolom, e) Cerpen, f) Resensi dan g) Parenting. Tidak tersedia option jenis tulisan puisi, padahal untuk sementara hanya puisi yang bisa ditulis karena lebih sederhana.

Jujur saya bukan penulis. Saya guru IPS yang jauh dari kegiatan tulis menulis. Jadi ada rasa tidak percaya diri dan ragu, bila ingin menulis sebuah topik. Ternyata untuk menulis sesuatu diperlukan penguasaan dan pemahaman tentang sesuatu yang akan ditulis. Baru disadari ternyata membaca adalah kunci utama untuk bisa menulis.

Pada kesempatan ini juga, saya mengucapkan terima kasih pada Pak Ikhsan CEO MEDIA GURU berkat tantangannya, saya memaksakan diri untuk belajar menulis. Bila beliau tidak memberikan tantangan ini, tidak akan ada sedikitpun upaya dari saya untuk meluangkan waktu untuk menulis setiap hari.

Adapun manfaat yang diperoleh dari menjawab TANTANGAN 30 HARI MENULIS DI GURUSIANA bagi diri sendiri adalah :

1) Memberanikan diri untuk mulai menulis

2) Meluangkan waktu untuk menulis

3) Mendisiplinkan diri untuk selalu menulis

4) Belajar tidak takut salah dan ragu dalam menulis.

5) Mengambil manfaat dari tulisan rekan lain untuk menambah pengetahuan

6) Belajar istiqomah menulis

7) Mengetahui batas kemampuan diri dalam menulis, ternyata belum seberapa bila dibandingkan dengan rekan lainnya, yang sudah lebih mahir.

Untuk sementara hanya manfaat itu yang bisa dirasakan oleh diri sendiri dengan mengikuti tantangan menulis ini. Belum berani mengungkapkan beuntungan lainnya, karena belum terbukti. Hanya senang saja ketika ada rekan lain yang belum mengikuti tantangan ini, jadi tertarik untuk mengikuti tantangan bukan karena konten tulisan yang dimuat melainkan karena konsistensi saya menulis.

Sekali lagi, terima kasih CEO … atas tantangan yang sudah digulirkan. Semoga menjadi amal ibadah bagi CEO untuk memajukan literasi negeri. Dengan menumbuh suburkan penulis yang peduli terhadap sekitar dan Pendidikan di negeri yang sama-sama kita cintai.

Aamiin.