R. Yulia Yulianti, M.Pd

Pengawas SMP Kota Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web

14. NGOBRAS ... MERDEKA BELAJAR

TANTANGAN HARI KE-14

#TantanganGurusiana

Sejak Nadiem Mas Menteri mengumandangkan tentang konsep merdeka belajar. Maka terjadilah gunjang ganjing di dunia Pendidikan. Setiap orang dan para ahli berkomentar tentang merdeka belajar, dengan sudut pandangnya masing-masing. Apalagi dengan diberlakukannya RPP 1 lembar yang maksudnya ingin memperingan kerja para guru. Sontak guru seperti mendapatkan angin segar, dengan adanya kebijakan baru tersebut. Guru merasa terbebaskan karena selama ini merasa dibebani dengan kewajiban administrasi yang bejibun.

Berdasarkan hal tersebut, dinas Pendidikan kota Bandung melalui Kabid P3TK sangat responsive terhadap kebijakan baru ini. Sehingga pada acara NGOBRAS (Ngobrol bareng komunitas) salah satu program rutin dinas kota Bandung di awal tahun 2020, disajikan tema merdeka belajar. Ngobras ini suatu ajang untuk membuka, mencairkan dan melancarkan komunikasi antar setiap pemerhati Pendidikan. Baik dari unsur, Disdik, Pengawas, kepala sekolah, guru, PKS, MGMP, Komunitas, Komite, orang tua, LSM dan pemerhati Pendidikan lainnya.

Selasa, 7 Januari 2020, lt. 2 ruang aula Dinas Pendidikan kota Bandung penuh dihadiri oleh peserta acara NGOBRAS, Ngobrol Bareng Komunitas. Hampir 150 orang hadir yang terdiri dari berbagai unsur, yaitu pengawas, kepala sekolah, komite, SIKAEP, guru, dan MGMP. Acara tersebut dibuka oleh Pak Sekdis Cucu Syahputra, serta dihadiri oleh Pak Kasie Nana Hanadi dan Pak Topan. Alhamdulillah, diawal tahun 2020 ruangan aula terasa lebih sejuk karena telah ber-AC, tentunya ini akan menambah kenyamanan bagi peserta untuk ngobrol dan berinteraksi.

Tema ngobras siang itu adalah Merdeka Belajar hal ini sebagai salah satu bentuk responsip dinas Pendidikan terhadap kebijakan baru yang digulirkan “Mas Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim”. Narasumber pada acara ngobras kali ini adalah Heli Setiawati, Guru SMPN 13 dan Triska Fauziah Guru SD 164 Karangpawulang Bandung.

Dari penjelasan para narasumber diperoleh konsep empat pokok merdeka belajar sebagai berikut yaitu :

1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan diganti dengan ujian Assesmen yang diselenggarakan hanya oleh sekolah pada tahun 2010, Ujian untuk menilai kompetensisiswa dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofoliodan penugasan (tugaskelompok, karyatulis, dsb.) Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa

2. Tahun 2020, Ujian Nasional akan dilaksanakan untuk terakhir kalinya. Tahun2021, UN akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter

LITERASI

NUMERASI

KARAKTER

Kemampuan bernalar tentang dan menggunakan bahasa

Kemampuan bernalar menggunakan matematika

Misalnya pembelajar, gotong royong, kebhinnekaan, dan perundungan

Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa kejenjang selanjutnya. Mengacupada praktik baik pada level internasional seperti PISA dan TIMSS

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan dan mengembangkan format RPP. 3 komponen inti (komponen lainnya bersifat pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri):

· Tujuan pembelajaran

· Kegiatan pembelajaran

· Asesmen

Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif 1 halaman cukup sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri

4. Penerimaan Peserta Didik Baru (Zonasi), Membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah:

· Jalur zonasi : minimal 50%

· Jalur afirmasi: minimal 15%

· Jalur perpindahan: maksimal5%

· Jalur prestasi (sisanya 0-30%, disesuaikan dengan kondisi daerah).

Merdeka belajar juga hendaknya bisa menciptakan guru penggerak. Guru penggerak adalah guru yang bias berinovasi dalam kelas. Lebih sering mengajak berdiskusi dengan peserta didik, peserta didik lebih aktif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajar di kelas, dapat cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas, dapat menemukan suatu bakat pada murid yang kurang percaya diri dan dapat membantu kepada guru muda yang sedang mengalami kesulitan.

Seorang guru dikatakang merkdeka apabila guru tersebut : (1) Bebas dalam berinovasi, (2) Bisa berkreasi, (3) Tidak takut tantangan, (4) Mau belajar, (5) Mau berubah dan (6) Memiliki prediksi Pekerjaan Masa Depan

Merdeka belajar harus dimulai dengan merdeka mengajar, yaitu guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan merdeka, yaitu :

1. Mempunyai integritas tinggi.

2. Lebih mengenaL karakteristik peserta didik

3. Mengembangkan kurikulum

4. Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik sekuat tenaga

5. Berkomunikasi dengan peserta didik dengan baik

6. Menjalin network/jejaring dengan organisasi yang atau dinas dan komunitas terkait.

Adapun beberapa kompetensi guru yang berpengaruh terhadap merdeka belajar, diantaranya :

1. Guru memberi kesempatan yang sama kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan kompetensinya

2. Guru memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya tanpa rasa takut

3 .Guru mengajak siswa belajar tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas, bahkan di luar lingkungan sekolah.

4. Guru tidak memaksakan siswa hanya menggunakan buku teks, tpi juga sumber lain

5. Guru memberi kesempatan kepada siswa menjadi tutor sebaya

6. Guru mengundang siswa menggunakan ketrampilan abad ke 21, revolusi

industri 4,0

Kegiatan merdeka belajar yang harus dikembangkan oleh guru adalah harus dimulainya membuka global network, diantaranya :

1. mendatangkan guru dari sekolah luar negeri misalnya dari canada ke kelas kita.

2. memanfaatkan alumni untuk memotivasi minat siswa dalam belajar

3. mengajak siswa mngerjakan projek dengan siswa negara lain

Salah satu contoh yang disampaikan narasumber dalam membuat salah satu proyek kepada peserta didik dalam laporan best practicenya yaitu pembelajaran dengan berbasis proyek membuat produk sabun.

Banyak pembelajaran, manfaat dan nilai yang bias dirasakan siswa dengan metoda pembelajaran berbasis proyek adalah :

1. Tumbuh kreatifitas

2. Berpikir kritis

3. Menumbuhkan rasa ingin tahu

4. Jiwa kewirausahaan tumbuh

5. Berusaha menyelesaikan masalah

6. Berpikir ekonomis

7. Bekerjasama

8. Berkomunikasi

Ngobras berlangsung selama kurang lebih 3 jam, alhamdulillah berjalan seru dan lancar. Diskusi semakin rame dengan pendapat dari para peserta diantaranya Pak Januar yang mengatakan bahwa sampai saat ini merdeka belajar belum tercapai, karena guru belum merdeka, kepala sekolah belum merdeka, pengawas belum merdeka, komite belum merdeka, kabid belum merdeka, kasie belum merdeka, sekdis belum merdeka bahkan kepala dinas juga belum merdeka.

Ayo kita wujudkan merdeka belajar demi anak didik yang merdeka. Bekerja dengan hati dan ikhlas. Buka selebar-lebarnya kreativitas guru agar peserta didik dapat terkembangkan kemerdekaan belajarnya untuk meghadapi abad 21 yang penuh tantangan. Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post