TANTANGAN HARI KE-16

#TantanganGurusiana

Bila kita mendengar kata-kata SIEULIS, terbayang di pikiran kita sosok mojang priangan yang cantik, ayu, langsing, ramah dan gemulai. Tapi SIGEULIS disini adalah akronim dari SISWA DAN GURU MENULIS. Sigeulis merupakan salah satu program Inovasi Kota Bandung yang mengangkat kegiatan Siswa dan Guru Kota Bandung untuk gemar menulis.

Adapun yang menjadi latar belakang terbentuknya program SIGEULIS adalah bermula dari diberlakukannya permendikbud nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti yang saat ini sedang gencar dilaksanakan. Melalui gerakan literasi, dengan melakukan pembiasaan 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai.

Gerakan Literasi Sekolah ini digulirkan untuk menjawab beragam survey dan hasil studi lembaga dunia yang menempatkan Indonesia pada urutan akhir dalam hal literasi. Hal ini untuk mendongkrak hasil penelitian tahun 2012. Ternyata hasil PISA tahun 2018 yang dirilis akhir tahun 2019 pun, posisi Indonesia masih tak bergeming. Betapa mirisnya. Tentunya banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Terlepas dari segala permasalahan khususnya masalah pendidikan, kota Bandung tetap bergerak dan melangkah melakukan inovasi-inovasi demi meningkatkan kemajuan dan mutu pendidikan.

Berdasarkan kondisi tersebut dan untuk menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah yang dicanangkan pemerintah, khususnya dalam bidang menulis dan publikasi karya tulis, Gerakan Literasi Sekolah (GELIATS) Kota Bandung didukung oleh Dinas Pendidikan melalui P3TK menyelenggarakan Pelatihan Menulis.

Adapun tujuan Pelatihan menulis itu adalah :

1. Membudayakan gemar membaca dan menulis kreatif di kalangan siswa, guru, kepala sekolah, dan pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan tingkat Tk, SD dan SMP seKota Bandung. Untuk siswa, guru, kepala sekolah, dan pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Pelatihan tidak sekedar berhenti pada tahapan pengetahuan menulis tetapi dibimbing sampai menjadi karya buku.

3. Menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah dengan terciptanya masyarakat kota Bandung yang literat dan produktif dalam bidang penulisan dan publikasi karya tulis berupa buku, sehingga menambah julukan baru untuk Kota Bandung sebagai Kota Buku.

4. Hasil karya berupa buku hasil pelatihan akan diluncurkan dalam kegiatan Pameran buku yang bertajuk, “BANDUNG LAUTAN BUKU, DARI MEMBACA KE MENULIS!”

Yang menjadi sasaran dalam pelatihan menulis ini adalah siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, komunitas literasi dan masyarakat. Hal ini sebagai terobosan bagi kota bandung untuk memotivasi munculnya penulis, mengingat saat ini buku sudah menjadi salah satu syarat bagi guru, kepala sekolah dan pengawas untuk mengikuti ajang lomba guru atau kepala sekolah dan pengawas berprestasi. Sementara kemampuan menulis dan ketersediaan buku sebagai bahan referensi maupun sebagai buku bacaan sangat terbatas dan mahal.

Keberhasilan kegiatan workshop menulis yang diikuti oleh 400 guru TK, SD dan SMP selama berjenjang dari bulan juli sampai oktober 2018 telah menghasilkan ratusan naskah cerpen, puisi dan artikel yang kemudian dibukukan sehingga menghasilkan beberapa buku kumpulan cerpen, kupulan artikel dan kumpulan puisi. Bahkan ada beberapa guru yang telah berhasil membuat naskah buku tunggal. Demikian halnya antusiasme para guru untuk mengemplementasikan hasil pelatihan di sekolah, telah menghasilkan juga naskah buku karya para guru dan para siswa di masing-masing sekolah. Sungguh luar biasa Gerakan Bandung Menulis buku ini, kebersamaan dan kesamaan visi menghasilkan persatuan yang membaur dalam satu Komunitas Penulis Guru Bandung, yang bersama-sama bertekad mewujudkan Bandung sebagai Kota Lautan Buku.