R. Yulia Yulianti, M.Pd

Pengawas SMP Kota Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
23. DITOLAK ITU ... PEDIH JENDRAL! (1)
"Cinta ditolak, dukun bertindak"

23. DITOLAK ITU ... PEDIH JENDRAL! (1)

“Maaf, aku tidak bisa mencintaimu, aku sudah memiliki kekasih.”

"Kamu terlalu baik untukku, aku tidak bisa mennerima cintamu."

“Sori,Bro aku tidak bisa meminjamkan uang padamu, aku sendiri sedang butuh uang.”

“Program ini tidak bisa dilaksanakan disekolah kami, kami telah memiliki program yang lebih baik daripada yang ditawarkan. Sebaiknya tawarkan kesekolah lain saja.”

“Sekolah kami kecil, jadi kami tidak memiliki anggaran untuk melaksanakan program tersebut.”

“Wah, program apa ini? Kalau tidak ada anjuran dari dinas tidak bisa kami laksanakan.”

“Ini program yang bagus, tapi kenapa kepala sekolah tidak bisa melaksanakanya?”

Hidup hanya sebuah pilihan, bila tidak ditolak, ya pastinya diterima. Hanya itu. Kalaupun dibutuhkan waktu untuk berpikir, ya tetap saja akan berujung pada dua keputusan itu. Ditolak atau diterima.

Seperti yang dicontohkan diatas, banyak jenis penolakan yang biasa kita hadapi dikehidupan sehari-hari. Baik secara indifidu atau pun penolakan secara Lembaga.

Banyak hal yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kita inginnya begini, kenyataan berkata lain. Kita berharap hal buruk tidak menimpa, tapi yang terjadi diluar dugaan. Jadi apapun itu, kita harus siap dengan 2 kondisi untuk diterima atau ditolak dengan segala konsekwensinya.

Ketika penolakan itu datang, terkadang timbul pemikiran dan pertanyaan kenapa mereka tidak mau paham dan mengerti apa yang sedang diupayakan? Padahal sudah dijelaskan, sudah disosialisasikan. Berulang kali. Bahkan secara logika semua jug tahu itu demi kebaikan. Tapi tetap saja mereka punya sejuta alasan untuk menolak sesuatu yang ditawarkan.

Tapi itulah hidup, kalau tidak begitu tidak rame. Tidak akan ada liku-liku yang perlu dan harus dijalani. Sebagaimana jalan raya akan indah bila ada bulak belok ke kanan dan kekiri. Sehingga perjalanan pun menjadi lebih indah, menyenangkan, tidak monoton, jenuh dan membosankan.

Ketika penolakan itu terjadi, kembali kepada bagaimana sikap kita menghadapi penolakan tersebut. Apakah kita akan menerima penolakan itu dengan besar hati? Atau malah kapok? Putus asa? Atau akan mencari jalan lain yang terbaik untuk menjembatani kebuntuan serta penolakan tersebut.

Penolakan secara kasat mata adalah hal yang sangat menyedihkan dan memilukan. Tapi sebenarnya penolakan bisa disikapi dengan positif. Daripada menghabiskan tenaga untuk memikirkan penolakan secara berlebihan, lebih baik mengambil sikap untuk mengantisipasi penolakan tersebut.

Sejatinya seseorang, Lembaga atau organisasi yang melakukan penolakan terhadap sesuatu, tentunya karena ada hal sebab musababnya. Untuk mencari solusi dari penolakan tersebut kita harus mengerti beberapa hal,diantaranya :

1. Kurangnya pemahaman terhadap konten atau program yang ditawarkan

2. Belum memahami mafaat dari konten atau program yang dijelaskan.

3. Kondisi Seseorang, Lembaga atau organsasi yang belum memungkinkan untuk penerapan konten atau program

4. Kondisi seseorang, lembaga atau organsasi yang tidak sama atau orang yang satu dengan orang yang lainatau antara Lembaga yang satu dengan Lembaga yang lain.

5. Pengaruh dari pihak luar yang ikut menentukan sikap ditolak atau diterimanya suatu program

6. Tidak adanya regulasi yang mendukung konten atau program yang ditawarkan.

7. Sikap kurang peduli atau kurang respek personal atau Lembaga terhadap konten atau program yang ditawarkan.

8. Waktu yang kurang tepat.

Jadi, apabila ada penolakan, jangan langsung antipati, atau bahkan berbalik tidak respek. Tapi justru kita dulu yang harus memahami dan mengerti terhadap keadaan mereka. Kita harus mencari tahu kenapa mereka menolak apa yang diprogramkan.

Sehingga tidak aka nada istilah “Ditolak itu perih, Jendral” kecuali ditolak cinta. Karena cinta memang tidak bisa dipaksakan.

Tapi itu pun tergantung dirimu. Apakah akan tetap berupaya untuk mendapatkan cinta sidia? Itu tergantung seberapa besar rasa cintamu padanya. Toh, ada istilah “Selama janur kuning belum berkibar, maka dia masih bisa kudapatkan.”

Hehehe … tetap semangat. Pantang menyerah. Raihlah apa yang kamu impikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih, semangatnya.

07 Feb
Balas

Semangat terus Bund. Masih ada hari esok. Sukses selalu dan barakallahu fiik

06 Feb
Balas



search

New Post