R. Yulia Yulianti, M.Pd

Pengawas SMP Kota Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
1. BIDADARIKU

1. BIDADARIKU

TANTANGAN HARI KE-1

#TantanganGurusiana

"Menikmati saat-saat terakhir"

Ada rasa yang tak biasa Berkecamuk dalam dada Entah apa ... Bingung ... lesu ... lunglai Bercampur dengan sedih dan gelisah Air mata pun tak bisa kusembunyikan.

Tapi aku harus kuat Harus tegar Harus tetap tersenyum Untuk melepasmu kembali Walau kutahu kondisi disana Sangat mengkhawatirkan Merah, menyala, membara membumihanguskan Tapi apa daya Kau tetap harus kembali demi masa depanmu.

Aku akan tetap mencintaimu dimana pun kau berada Aku akan terus mendukungmu dengan segala daya yang bisa kulakukan Serta kupasrahkan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan dan keberhasilanmu hanya pada-Nya Disetiap doaku Semoga kau baik-baik saja. Aamiin.

FB, 12 Januari 2019

Itu adalah sebaris curahan hati seorang ibu ketika waktu semakin dekat yang akan memisahkan bidadari hati dengan dirinya.

Waktu perpisahan pun tiba. Jam 02.30 aku terbangun. Kulihat jam dinding, masih ada waktu untuk bergegas menyerahkan dan memasrakan diri pada Sang Pemilik. Air dingin ini tak bisa meredam hati yang gundah. Segera kutunaikan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai bentuk kepasrahan diri.

Ya Allah ... hanya pada-Mu aku berserah. Hanya pada-Mu memohon, untuk keselamatan dan kebahagiaan bidadariku. Tak terasa air mata menetes membanjiri sajadahku.

Tidak. aku harus kuat. Aku ibunya, kalau aku tak kuat bagaimana bidadariku akan kuat menjalani hari-harinya di negeri nun jauh disana? Bukankah itu yang aku inginkan? Menjadikan bidadariku sesosok wanita yang mandiri? Sehingga tidak tergantung pada orang lain? Bukankah itu yang ku inginkan?

Ya Allah tetap saja berat hati ini untuk melepasnya.

Astagfirullahhalaziim ...

segera aku beristigfar. Kegalauanku menunjukkan ketidakyakinanku atas kebesaran-Nya. Kegundahanku menunjukkan ketidakyakinanku akan bidadariku. Aku harus yakin dan percaya ada Allah yang akan menjaga bidadariku. Aku harus yakin bidadariku bisa menjaga dirinya dan menjalani hari-harinya, walaupun jauh dari pelukanku.

Segera aku bangun dari sujudku. meghampiri bidadariku yang masih tertidur pulas. Kubangunkan dia agar segera bersiap menyongsong hari menuju tujuan dan cita-citanya.

Hari ini, kulepas bidadariku dengan doa dan penuh cinta.

Kuat dan tegarlah.

karena tidak ada yang mudah, untuk menggapai kebahagiaan dan keberhasilan.

Doa dan pelukanku akan selalu mengiringi langkahmu.

Bidadari kecilku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post