R. Yulia Yulianti, M.Pd

Pengawas SMP Kota Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Literasi Kewirausahaan
Praktek Hasil Karya Kreatifitas dan Inovasi

Literasi Kewirausahaan

Tergelitik dengan artikel atau copy paste WA yang membahas tentang masuknya ribuan buruh cina ke Indonesia, membuat saya berfikir bahwa hampir sebagian besar dari kita hanya menjadi generasi penerus informasi yang terkadang diragukan kebenarannya. Terlepas dari sejauh mana kebenaran berita itu, tapi coba kita renungkan seandainya berita itu adalah benar, apa akibatnya bagi perekonomian bangsa Indonesia? Tapi maaf pada kesempatan ini saya tidak akan membahas tentang pengaruh kedatangan bangsa lain ke tanah air karena pada dasarnya saat ini kita sudah memasuki Era Perdagangan Bebas sehingga sah-sah saja bila Indonesia tidak saja kebanjiran produk-produk dari luar tapi juga jasa dan SDMnya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya, mau berdiam diri dan tergusur peradaban dengan menjadi buruh di negeri sendiri atau bangkit untuk menjadi pemilik ? Pertanyaannya siapakan yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan ini? Apakah kita akan turut andil untuk menyelesaikan masalah ini atau hanya menjadi bagian dari pembentuk opini yang terkadang menuding pihak lain yang lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. Pilihan ada pada diri kita masing-masing.

Pada dasarnya setiap individu bisa mengambil bagian dalam upaya penyelesaian permasalahan yang sedang dihadapi negeri tercinta ini. Baik itu permasalahan semakin banyaknya impor produk-produk dari luar negeri, maupun buruh dan pekerja yang datang ke Indonesia. Dan menurut saya guru adalah salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam upaya mempersiapkan dan membentukan generasi yang cinta produk tanah air, kreatif, inovatif sehingga generasi kita mampu bersaing dengan bangsa lain sehingga bisa menjadi tuan di rumah sendiri. Setiap upaya pembelajaran yang dilakukan guru sebaiknya mengacu pada tujuan pendidikan nasional sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Yang penjabarannya tentu disesuaikan dengan silabus dan RPP.

Saya adalah guru IPS. Saya ingin berbagai pengalaman bagaimana saya membangun jiwa kewirausahaan dalam proses pembalajaran yang saya lakukan. Ketika saya masih mengajar, khususnya mengajar kelas VII ada materi tentang Kreatifitas dalam Kehidupan Ekonomi. Seperti biasa saya selalu menjadikan materi ini menjadi materi yang selain menyenangkan juga membangkitkan life skill peserta didik dengan memberikan penugasan pembuatan produk secara kelompok. Selain membuat produk peserta didik juga ditugaskan untuk memasarkan produk yang telah mereka buat. Selain itu bagi kelompok yang bisa mendapatkan laba terbanyak dari hasil penjualan produknya akan mendapatkan reward.

Adapun tujuan pembelajaran yang saya lakukan dengan cara seperti ini adalah :

1. Peserta didik dapat memiliki sikap dan jiwa manusia yang kreatif dan inovatif ( Buku IPS Terpadu 1 karangan Drs. Anwar kurnia : Yushistira, 2007, 276-278 ) yaitu manusia yang memiliki ciri-ciri :

a. Cerdas dan selalu ingin tahu

b. Aktif dalam berbagai macam kegiatan

c. Disiplin dan selalu taat pada aturan dan hukum

d. Tekun, ulet dan tidak mudah putus asa

e. Selalu bersemangat

f. Sehat, kuat dan enerjik fisik dan metalnya

g. Beani menaggung resiko dan tantangan

h. Memiliki daya imajinasi yang tinggi

i. Percaya diri dan memiliki kemandirian

j. Berfikir ke depan

k. Belajar dari kegagalan dan pengalaman orang lain

2. Peserta didik mampu menciptakan produk dengan bahan yang tersedia di lingkungannya dan atau dengan memanfaatkan barang bekas.

Untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran, dilakukan penyusunan LK terlebih dahulu agar jelas prosedural yang harus diikuti oleh peserta didik sehingga penumbuhan jiwa kreatifitas dan inovatif pada diri siswa dapat terbentuk secara efektif. Adapun LK yang disusun berupa LK Plan Produk yang memuat informasi tentang :

1. Produk apa yang akan dibuat

2. Manfaat produk

3. Alasan pemilihan produk

4. Bahan-bahan yang dibutuhkan

5. Modal yang dibutuhkan

6. Proses atau cara pembuatan produk beserta fotonya

7. Kemasan produk

8. Jumlah produk yang dibuat

9. Penetapan harga jual

10. Perhitungan Perkiraan Jumlah Laba yang akan diperoleh

11. Foto Produk

12. Perhitungan Besarnya keuntungan yang diperoleh

13. Perhitungan Besarnya Pembayaran pajak penjualan

Salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah proses penilaian. Dimana penilaian dalam kegiatan pembelajaran ini mencakup penilaian proses dan penilaian akhir. Sehingga penilaian yang dilakukan mencakup ketiga aspek penilaian yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Adapun jenis penilaiannya sebagai berikut :

1. Penilaian Produk, yang dinilai adalah 2 hal yaitu :

a. LK

b. Hasil Produk berupa : kemasan, manfaat, rasa (bila makanan/minuman), penampilan produk, kreatifitas peserta didik, dan inovasi.

2. Penilaian Sikap, meliputi kerjasama, kekompakan, kemandirian, kejujuran, kerja keras, dan pantang menyerah

3. Penilaian Tertulis

Pada akhirnya apapun strategi yang dilakukan guru dalam proses pembelajarannya harus mengacu pada proses pembelajaran yang menyenangkan dan meaningfull learning. Berdasarkan hal tersebut diatas jelas bahwa materi Kreatifitas dalam Kehidupan Ekonomi dapat menjadi materi yang menyenangkan karena peserta didik diberikan kebebasan untuk bereksplorasi, mencoba dan merasakan pengalaman secara langsung bagaimana membuat produk, memasarkan produk dan berinteraksi dengan manusia lain selama proses pembelajaran berlangsung. Serta materi yang meaningfull karena mereka bisa merasakan betapa sulitnya mencari uang dan usaha untuk mendapatkan uang. Walaupun pada akhirnya mereka juga senang ketika bisa memperoleh keuntungan dari kegiatan penjualan produk. Mereka juga jadi lebih menghargai jerih payah orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Serta menghargai uang yang mereka miliki. Itu adalah beberapa kesan dan pesan yang tertangkap dari opini yang mereka sampaikan di akhir kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa Guru menjadi sosok yang turut andil dan bertanggung jawab dalam penumbuhan Jiwa kewirausahaan pada peserta didik. Andaikan peran guru ini dapat dilakukan secara maksimal, bukan tidak mungkin akan tumbuh manusia-manusia yang memiliki jiwa kewirausahaan di negara tercinta ini. Sehingga lambat laun akan terkikis jiwa-jiwa priyayi, jiwa jiwa yang hanya bermental ingin menjadi PNS atau jiwa-jiwa yang hanya mengharapkan pekerjaan dari orang lain. Saatnya kita guru mengambil peran itu untuk siap membentuk manusia yang dapat menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Good... Artikelnya

13 Apr
Balas

Makasih kang IIp.. baru belajar nih...

13 Apr

Mantap, Bu

13 Apr
Balas

Makasih Pak Saiful..

13 Apr

semangat, ceu!

14 Apr
Balas

keren bunda,,memotivasi semangat berwirusaha siswa

12 Apr
Balas



search

New Post