6. PENGAWAS LITERASI
TANTANGAN HARI KE-6
#TantanganGurusiana
Pagi ini setelah upacara apel mulai bekerja dilaksanakan dipelataran dinas Pendidikan kota Bandung, kegiatan para pengawas dilanjutkan dengan briefing. Briefing diawali dengan pemberian tausiah yang diberikan secara bergantian oleh salah satu rekan kami.
Setelah itu, tibalah saatnya bagi kami Tim Pokja Literasi Kota Bandung GELIAT’S untuk mempresentasikan atau mensosialisasikan Program Literasi Kota Bandung Tahun 2020. Ini adalah moment yang sangat kami tunggu. Rencana ini sudah kami agendakan di akhir tahun, tapi karena padatnya kegiatan pengawas, baru bisa terealisasi di pertengahan bulan Januari 2020.
Berbicara soal program literasi kota Bandung, bukanlah hal yang mudah. Untuk sampai pada titik ini, kami berdarah-darah. Perjuangan yang panjang sejak tahun 2016. Pokja literasi seperti pokja lainnya adalah kelompok kerja yang dibentuk dan diberi SK oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai wadah untuk tempat berkumpul, bersosialisasi dan berkarya bagi orang-orang yang sepaham dalam hal tertentu. Pokja literasi, berarti kumpulan orang-orang yang care dan peduli terhadap kegiatan dan upaya membumikan literasi. Pokja Religius, berarti kumpulan orang yang lebih peduli dan bergerak dalam bidang keagamaan. Begitu pula pokja lainnya.
Pokja literasi beranggotakan para guru, anggota komunitas literasi dan para pengawas yang peduli terhadap literasi. Minimal dalam setiap tahun ada satu kegiatan besar yang kami gelar. Apakah itu kegiatan pelatihan menulis, jambore literasi, ekspos karya literasi dll.
Membangun sebuah komunitas yang diakui keberadaannya tidaklah mudah perlu kerja keras, perjuangan, konsistensi dan modal yang cukup. Bahkan sampai hari ini pun apa yang kami lakukan belumlah seberapa. Masih banyak hal yang harus kami lakukan untuk membuktikan kepada berbagai pihak bahwa kami ada semata-mata demi peningkatan literasi di kota Bandung.
Cibiran, omongan miring dan terpaan gosip adalah hal yang biasa. Kalau tidak kuat mental maka akan berhenti ditengah jalan. Belum lagi sikap anggota komunitas yang terkadang angin-anginan. Sekarang mendukung, lain hari mencibir. Hari ini aktif, besok hari hilang ditelan bumi. Ada juga yang terlibat di pengurus kominitas hanya sekedar ingin mendapatkan SK kepengurusan, tapi ogah untuk terjun aktif dalam kegiatannya. Ada saja alasannya untuk tidak terjun bila ada kegiatan. Belum lagi ada anggapan mengambil lahan orang lain, wah pokoknya nano-nano, rame rasanya ada asam, manis dan kecut, Sampai saat ini masih banyak kecutnya, he he.
Tapi apakah karena semua itu kita akan berhenti? Tentu saja tidak. In Sya Allah, Allah akan selalu mempertemukan dengan orang-orang baik yang memiliki satu misi. Hilang satu tumbuh seribu, begitu pepatah mengatakan. Ya itu benar, akan hadir orang lain yang meggantikan personal yang menghilang. Jadi jangan pernah khawatir atau merasa sendiri. Tetap focus, tetap tunjukan karya nyata.
Literasi adalah tanggung jawab semua pihak, baik anda sebagai siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, komite, pengawas, pemerintahan dalam hal ini dinas Pendidikan kota, kabupaten, propinsi dan komunitas serta masyarakat. Bahkan dunia usaha sekalipun.
Apalagi sebagai seorang pengawas. Tugas pengawas sebagai supervisi managerial dan supervisi akademik, dalam pelaksanaannya harus bisa menggambarkan kondisi literasi sekolah, yang menjadi amanat permendikbud nomor 23 tahun 2015. Pengawas harus bisa memastikan dan mengukur seberapa berhasil implementasi gerakan literasi sekolah pada sekolah binaannya. Hasil supervisi ini yang akan dijadikan acuan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kegiatan literasi di sekolah binaannya.
Begitulah yang kami lakukan selama ini. Kami konsisten menggarap kegiatan literasi yang terkadang mengeluarkan modal sendiri atau urunan demi kemajuan literasi Kota Bandung. Semua kegiatan tetap kami lakukan, disela-sela kegiatan kepengawasan yang sudah luar biasa padat. Alhasil, kami pengawas yang tergabung dalam pokja literasi sering mendapatkan julukan “Bunda literasi” “Bapak Literasi” dan”Pengawas Literasi”
Buat kami julukan itu adalah suatu bentuk penghargaan karena konsistensi kami. Semoga apa yang kami upayakan berhasil pada akhirnya. Jalan masih Panjang. Tetap semangat dan inovatif.
Salam Literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
In sya Allah walaupun kecut ... tetap semangat. hehe. Terima kasih.
mantab ibu pengawas literasi..jangan kecut walau modal sendiri ya..apalagi angin anginan..tetap semangat..salam