Kami Petugas KPPS; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas dan Kerja Tuntas
Manusia serba guna, begitulah peran guru, setidaknya itulah yang sering kualami, selain menjalankan tugas pokok mengajar di sekolah, Aku sering memainkan peran ganda, sebagai MC/Panitia pesta kelahiran bayi, sunatan, pernikahan hingga pelepasan Jenazah saat ada kematian. Dan salah satu yang tak kalah seru peran guru di bidang sosial kemasyarakatan, menjadi petugas KPPS saat pemilu seperti Rabu lalu.
Apa itu KPPS? Kelompok pemungut dan penghitung suara di Tempat pemungutan Suara (TPS), tugas pokoknya melaksanakan pemungutan dan pemungutan suara, sehingga terwujud kedaulatan pemilih, melayani pemilih dalam menggunakan hak pilih, memberikan akses termasuk memberikan layanan kepada pemilih disabilitas dalam memberikan hak pilihnya.
karena dalam pemilu 2019 serentak dengan lima pilihan Presiden/Wapres, anggota DPR RI, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD kota diperlukan penyelenggara yang handal dan mumpuni dengan 5 semangat; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas dan Kerja Tuntas. Tentunya tetap menjaga netralitas sebagai penyelenggara.
Kerja keras, diawali dari gotong royong, membersihkan lapangan, memasang tarup, menyiapkan meja, meminjam peralatan yang belum tersedia, seperti papan pengumuman, sound sistem, kabel, terminal dan menamankan kotak suara, dengan jalan begadang/tidur di TPS, terutama petugas linmas (dulu hansip), dibantu polri. Satu hal yang membuat motivasi kerja keras kami adalah jangan sampai ada pemilihan ulang, mengingat biaya untuk pemungutan ulang tidak ada, jika sampai terjadi, maka yang bertanggung jawab menutup biaya seluruh pemungutan suara ulang adalah petugas KPPS setempat, belum lagi memanggil ulang peserta pemilih, beserta seluruh petugasnya wo oo, bisa runyam.
Kerja Cerdas, pekerjaan KPPS bukan hanya hari rabu tanggal 17 April 2019 saja, melainkan seminggu sebelumnya telah diadakan bimtek dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dengan kata lain harus kerja cerdas, mulai dari perencanaan, simulasi, pelaksanaan, hingga ke pengiriman kotak suara yang telah tercoblos ke PPK. Ada sekitar 2000 kertas yang harus diisi dan ditanda tangani, belum lagi kalo ada ketidakcocokan antara pemilih dan surat suara yang ada di kotak suara, kenyataan ini terjadi, ada satu surat suara terselip, sehingga jumlah surat suara antara Presiden dan surat suara DPR RI, selisih satu. Kami rela melakukan penghitungan ulang satu demi satu agar jumlah surat suara tepat persis sama. Jadi perlu pembagian tugas yang detail mulai dari KPPS 1 (ketua) hingga KPPS 7 (Linmas).
Kerja Ikhlas. Besarnya honorarium yang tak seberapa dibanding tanggungjawab petugas KPPS bukan lagi masalah, karena kami dan rekan-rekan semua menyadari, bahwa masa depan bangsa Kita lima tahun ke depan ada di tangan para petugas KPPS, meskipun Kami bekerja dengan cermat dan hati-hati, namanya manusia ada saja selipnya, mungkin karena kelelahan yang mendera karena begadang sebelumnya dan bekerja non stop mulai dari pagi saat pembukaan dan pengambilan sumpah janji KPPS atas nama TUHAN. Sehingga ketika pengawas, saksi-saksi komplain minta ini-minta itu tetap harus dilayani dengan ikhlas.
Kerja Tuntas, dengan semangat kerja tuntas kami petugas KPPS mulai dari kerja kasar, gotong royong dengan cangkul, sabit, pasang tarub, meminjam peralatan yang diperlukan seperti meja, papan pengumuman hingga menyerahkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), hingga kerjaan halus dengan pena seperti mengisi identitas DPT, memeriksa TPS, memeriksa formulir C6-KPU, jika tidak ada maka petugas memeriksa KTP-el/Suket/KK dan memastikan pemilih terdaftar dalam DPT. Dan bagian akhir adalah mengisi salinan formulir C1 dan menanda tangani seluruh berkas yang jumlahnya 2000-an, belum lagi kertas plano. Banyaknya kertas yang harus diisi tak lepas dari 5 macam surat suara yang diberikan pada pemilih, panwas dan saksi demikian pula, meskipun jumlah kertas yang harus ditanda tangani tak sebanyak ketua KPPS. Kerja baru berakhir setelah seluruh suara pemilih direkap, dikumpulkan kembali ke kotak suara, menyegel kotak suara dan mengumpulkan kembali ke PPK.
Beberapa teman secara bercanda mengatakan; “Habis ini mau pijat dan urut, terus tidur balas dendam.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kerja kerasnya berbalas kemenangan, Bapak. Salam sukses selalu
Aamiin, semoga yang terbaik yamg menang, senang sekali Atas kunjungan Ibu, semoga sehat selalu untuk Ibu
Sekarang saya masih kemulan Pak, mriang gara gara lembur dua malam. Semoga bapak tetap sehat.
MasyaAllah rupanya ada teman senasib. Alhamdulillah, Terimakasih atas kunjungan dan doa baiknya, semoga kita sehat selalu dan makin berguna buat sesama, aamiin
Aamiin, semoga pengabdian serta komitmen kami petugas KPPS dalam melaksanakan tugas menjadi amal ibadah kita semua. Indonesia negeri yang damai, rukun saling menghargai, sesungguhnya kita bersaudara, musuh kita cuma satu, syetan.
Semoga kerja kerasnya mendapat pahala, menjadi amal baik dan terpilihnya pemimpin dan wakil rakyat yang ikhlas melayani masyarakat pula,aamiin
Alhamdulillah tugas sebagai KPPS selesai dan sukses. Semoga yg telah dilaksanakan barokah dan jadi amal yg berpahala, juga jadi semangat berkarya dan beramal barikutnya aamiin YRA.
Tugas telah usai Bu, terimakasih sudah singgah, semoga lahir pimpinan pilihan rakyak dan pilihan Tuhan