Puisi Personifikasi - 04. (Aku Sebuah Batu)
Aku adalah sebuah batu
Tapi bukan untuk membuat rumah, sekolah atau madrasah
Aku sebuah batu mulia, lebih mahal dari mutiara
Lebih berharga dari semua batu di dunia
Aku bernama Hajar Aswad atau batu hitam
Batu yang tiada tandingannya di dunia
Batu pusaka yang suci
Tempatku di ka'bah yang mulia
Yang dibangun oleh Ibrahim dan Ismail
Suatu hari ka'bah diperbaiki
Penduduk bergotong royong membangun ka'bah kembali
Ketika hampir selesai, terjadilah ketegangan
Mereka berebut menempatkan diriku ke tempat semula
Terjadilah perselisihan hebat yang mengarah pada perang yang dasyat
Tiap kabilah merasa bangga
Kalau mereka dapat menempatkanku ke tempat semula
Setiap kabilah rela berperang asalkan mendapat kemuliaan
Untuk menempatkan aku
Suasana bertambah buruk
T ak ada yang mau mengalah
Aku takut kalau terjadi perang gara-gara aku.
Aku berdo'a agar mereka diberi petunjuk
Salah seorang dari kabilah itu berteriak dengan keras:
"Hai kaumku, apakah untungnya pertengkaran ini?”
“Apakah kalian tidak berfikir bahwa tempat ini adalah suci
Tidak boleh terjadi pertumpahan darah!"
Jauhkanlah dirimu dari nafsu setan
Yang selalu mengajak pada kehancuran
Semua yang hadir terdiam membenarkan perkataan orang tersebut
"Bagaimana pendapatmu.; “Seandainya besok ada yang datang kemari paling dahulu ke tempat ini kita jadikan hakim untuk menyelesaikan soal ini?"
Orang-orang menyetujui usul itu
Dan mereka menunggu siapa gerangan yang pertama kali datang
Mudah-mudahan orangnya adil dan bijaksana
Sehingga dapat diterima kedua belah pihak
Mereka semua menunggu dan aku pun menunggu
..
Keesokkan harinya terlihat seorang pemuda
Semua orang telah mengenal pemuda itu
Muhammad yang mendapat gelar Al-amin.
Semua orang kegirangan, karena tahu kebaikan pemuda Itu.
Seorang yang pandai diantara mereka berkata:
"Apakah kalian ingin mendengarkan keputusan Muhammad?" semua menjawab "Ya, karena dia dapat dipercaya "
Setelah Muhammad mendekat. berkatalah orang itu:
“Hai Muhammad, sesungguhnya kami dalam suatu masalah besar
Kami telah memperbaiki ka'bah seperti yang kau lihat
Tetapi sekarang tinggal meletakkan Hajar Aswad
Tiap-tiap kabilah ingin meletakkannya
Kami takut terjadi peperangan
Bila masalah ini tak dapat diselesaikan dengan damai
Bagaimana menurut pendapatmu?"
Muhammad melihat aku
Kemudian melihat kaum yang akan bertengkar itu
la berfikir sejenak
Kemudian ia membentangkan surbannya
Lalu diletakkanya aku di atasnya
la memanggil pemuka tiap kabilah
"Silakan tuan-tuan, masinq-masmq memegang salah satu sudut kain ini!"
Tiap kabilah merasa mendapat kemuliaan
Mengangkatku dan Muhammad meletakkanku ke tempat semula
Semua orang merasa puas
Maka hilanglah perselisihan di Puisi Personifikasi - 04. (Aku Sebuah Batu)
antara mereka
Penghinaan berganti dengan rasa persaudaraan yang suci,
Bersatulah kabilah itu mengangkat aku
Bersatu dalam persamaan hak
Semenjak itu aku selalu di ka'bah
Aku dilihat banyak orang
Baik orang mekah maupun orang luar mekah
Aku dilihat oleh para haji yang berkunjung ke Baitul Haram
Kejadian itu tak pernah kulupakan
Muhammad memang cerdas dan adil
Meskipun kala itu masih muda.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hemmmm...ingin ke sana...
Alhamdulillah semoga terkabul. terimakadih kunjungannya Pak
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam, sosok pemimpin yang adil dan bijaksana. Andai semua pemimpin meneladani kanjeng nabi, pastilah dunia ini akan tenteram dan damai, berkesejahteraan yang adil. Puisi personifikasi sarat makna. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Gupres.
Subhanallah, puisi indah tentang batu yang dirindu umat Islam seluruh dunia. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Batu syurga, kamera cctv calon penghuni syurga. dirindu umst islam. tetimakasih Bunda berkenan mampir dan memberi atensi. semoga Sukses selalu mengiringi langkah Bunda
Bagus Pak, senang membacanya. Karya selanjutnya ditunggu.
Terimakasih recognationnya, Insya Allah saya kirim berikutnya
Tulisan yang bagus membawa pembaca ingin melihat Hajar Aswad.
Terimakasih atensinya, semoga diberi kelancaran untuk mengunjunginya, aamiin
Mantap sahabat ku
Mantap sahabat ku, semua muslim merindukan
Alhamdulillah, terimakasih sudah mampur dan memberi atensi. srmoga kita bisa ke sana lagi
MaasyaaAlloh.. Tulisan yg bagus.. Mudah2an bisa segera menyusul untuk mencium hajar aswad..
Terimakasih Sudah singgah Pak Ustadz, semoga kesampaian niatnya