Jalan itu Sudah Berbeda Arah
Saeful Hadi
--
Takdir pahit tidaklah bisa dimungkiri
Realita getir pilu itu tak bisa kita lari
Semua terjadi tak mungkin kembali
Walau paksa pulihkan rasa peduli
-
Luka biarlah terobati dalam letihnya diri
Berjuang untuk bahagiakan mutiara hati
Sekuat jiwa agar senangkan diri sendiri
Tertatih dalam jejak langkah hati-hati
-
Jalan itu kini sudah berbeda arah
Seiring upayamu raih kesempurnaan
Saat sadar diri ini hanya bisa pasrah
Rapuh istana cinta yang kau tinggalkan
-
Diri sepenuhnya sadar atas kekurangan
Rilih ikhlas atas realita ketidaksempurnaan
Yang tak mungkin beri sebuah kebanggaan
Atas harapan tinggi yang diagung-agungkan
-
Bahagiakan mereka yang kau sayangi
Jangan ungkit kenangan yang terlewati
Siramlah taman bunga baru agar wangi
Semerbaknya naungi istana memikat hati
-
Tertatih langkah kaki ke lain arah
Dalam ceceran lara pelataran pasrah
Mencoba kuatkan diri enggan menyerah
Dekapan trauma mengikat dalam gerah
-
Biarlah ada jalan lain yang kutempuh
Agar noda hitam itu segera melepuh
Menata segenap hati sunyi nan rapuh
Hanya Tuhan segenap jiwa bersimpuh
--
Langensari, Kota Banjar, 2 Mei 2023
Dalam dekapan lagu Hanya Satu Persinggahan (Iklim)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi indah dengan diksi yang menawan Pak Hadi
Terima kasih Bu Sofi.. sukses selalu untuk Ibu.