Saeful Hadi

Lebaran akhirnya tiba. Euforia kemenangan begitu terasa. Namun bagi Razmi itu tak lama. Dia begitu gelisah dan sedih bukan tidak punya baju baru atau hal-hal yang menyenangkan lainnya, tapi meninggalkan Ramadan berat bagi Razmi. Tidak demikian halnya dengan Zeon, lebaran yang dia nikmati dengan pesta pora. Bersama teman-teman gaulnya tak jarang dia mabuk alkohol dan berulah dengan membunyikan musik kencang yang membuat warga terganggu. Pada sebuah kejadian, Zeon yang mabuk melakukan tindakan perampasan terhadap seorang pengemudi motor sehingga korban mengalami luka parah. Zeon dan komplotannya tidak perduli kondisi korban dan langsung kabur.

Razmi berbeda. Dia tampak semakin rajin dalam aktivitas keagamaan. Beberapa kegiatan pengajian dia hadir. Razmi pun akhirnya diterima sebagai polisi. Sementara sejak kejadian perampasan, Zeon kabur keluar kota karena polisi sudah mengendus posisinya. Sementara itu Razmi ikut membantu korban perampasan yang mengalami koma di rumah sakit.

Zeon sudah tak tahan ingin pulang dan juga berniat ada barang bapaknya yang ingin dia jual demi memenuhi kebiasaanya judi online. Betapa terkejut, ternyata rumahnya ramai banyak orang. Tiba-tiba Razmi datang dan bersama beberapa polisi akhirnya berhasil menangkap Zeon. Belum hilang kagetnya, Zeon mendapatkan ucapan dari Razmi, “Petualanganmu berakhir Zeon, Aku yang ikut merawat bapakmu yang kau rampas hasil bertaninya sampai koma dan tadi pagi meninggal! Sia-sia lebaranmu hanya jadi penghuni prodeo.”

Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, 11 April 2024

Masih suasana lebaran