Saeful Hadi

Sang ibu kelimpungan mencari ikan yang tersimpan di lemari. Dia heran tak ada orang di rumahnya kecuali sang anak, Kasdoni. Saat mau mencuci baju, tiba-tiba ada sisa ikan di baju anaknya. Sang ibu pun menanyakan ke anaknya dan dijawab Kasdoni dengan cengengesan bahwa dia lupa sekarang bulan puasa akibat merasa lapar.

Keponakan Kasdoni mengadu ke ibunya kalau takjil untuk berbuka puasanya hilang di lemari pendingin. Kakak Kasdoni pun heran, tidak ada orang di rumahnya kecuali Kasdoni. Saat diinterogasi, Kasdoni pun kembali berkilah lupa bahwa takjil tersebut dia habiskan, karena dikira sudah azan Magrib. Kasdoni pun kena sumpah serapah sang kakak.

Felisa sudah mengingatkan kepada Kasdoni agar segera mempersiapkan mas kawin jika ingin menikahinya. Namun alasan lupa membuat kewajiban Kasdoni belum juga dilaksanakan. Felisa heran di kulkas rumahnya semua buah-buahan nyaris habis, padahal sang ayah dan kedua adiknya tidak di rumah, yang ada adalah Kasdoni yang sedang berkunjung ke rumahnya. Saat Felisa ke kamar mandi ternyata baru keluar Kasdoni dan mulutnya ada sisa buah semangka. Kontan Felisa langsung bertanya dan Kasdoni pun kembali bilang lupa. Felisa pun mendorong Kasdoni keluar rumah sambil berkata, “Itu buah-buahan obat bapakku, aku tak punya uang lagi untuk membeli, jika tidak makan buah, bapakku kambuh penyakitnya! Pergi kau cari perempuan lain yang bisa menerima kecanduan pelupamu!”

Langensari, Kota Banjar, 3 April 2024

Selesai tadarus bakda Subuh