Saeful Hadi

Tragedi batalnya pernikahan karena calon suami selingkuh dan berlanjut ayahnya meninggal, nyaris membuat Indah bunuh diri. Saat pingsan ditemukan seorang warga kampung, Indah sudah posisi sekarat. Namun takdir berkata lain, Indah selamat. Dia akhirnya menjadi pengasuh sebuah Yayasan dan membantu kegiatan sosial termasuk berbagai aktivitas di Bulan Ramadan. Bulan kemuliaan tersebut membuat Indah larut dalam kesibukan dan perlahan bisa melupakan tragedi masa lalunya.

Indah paling rajin di acara buka puasa bersama atau santunan bagi anak yatim. Minggu terakhir Ramadan, donatur muda pengasuh Yayasan yang berkenan menyumbangkan sebagian hartanya kepada anak-anak yatim piatu. Indah pun antusias dan kembali menjadi gadis yang ceria. Saat pengajian, Indah merasa nyaman terutama mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan donatur muda tersebut yang ternyata seorang hafiz Qur’an.

Hari berikutnya ada undangan ke Indah yaitu ulang tahun sang donatur muda tersebut. Sang pemuda didampingi seorang gadis cantik. Tanpa bertanya, Indah menganggap gadis tersebut adalah isterinya sang donatur. Indah fokus dengan tugasnya. Tiba-tiba ada seseorang menepuk pundaknya dari belakang, Indah yang sedang senyum-senyum sendiri kaget. Yang menepuk berkata, “Ayo Mbak Indah melamun ya? Hhmmmm masih mengingat Ramadan kemarin ya, dan nggak menyangka aku jadi adik iparmu, dan Mbak menikah dengan kakakku, Abang Ramadan, sang donatur muda!” Merahlah muka Indah sambil terus membayangkan indahnya bulan Ramadan tahun kemarin.

Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, 12 April 2024

Masih menikmati suasana Lebaran Idulfitri