Saeful Hadi

Maryamah kesal dengan kelakuan kekasihnya, Juanmi. Sudah beberapa kali jadwal tarawih, dia tidak pernah hadir. Padahal kelakuan sang kekasih yang tampan tersebut dalam pengawasan ayahnya yang kebetulan imam salat tarawih. Berbagai alasan selalu disampaikan, termasuk ada acara keluarga atau menyelesaikan pekerjaan kantor. Ayah Maryamah terkenal sosok yang tidak kompromi urusan ibadah.

Sarman, teman dekatnya, mengingatkan Juanmi dengan sikapnya yang sering mengabaikan ibadah. Namun lelaki karyawan bank swasta tersebut selalu menghiraukan dan mengatakan semua mudah diatasi. Juanmi sudah memiliki berbagai macam alasan agar ketidakhadiran dalam ibadah tarawih tidak dipersoalkan. Termasuk kegiatan buka bersama dengan anak yatim yang dilanjutkan salat tarawih bersama yang digelar keluarga Maryamah, Juanmi absen dengan dalih ada rapat mendadak di kantornya. Padahal itu hanya alibi saja agar bisa menghadiri pesta dengan teman-temannya di sebuah diskotik.

Sudah tiga hari lebaran berlalu, Juanmi belum juga mendatangi keluarga Maryamah untuk silaturahmi. Padahal ada tenggang waktu yang sudah disepakati Juanmi dan wajib ditaatinya. Sore itu rumah Juanmi terjadi kehebohan, karena ibu dan adiknya berteriak-teriak membangunkan Juanmi yang sejak dini hari belum juga bangun. Juanmi pun terbangun mendadak dan langsung disodorkan sebuah undangan dari sang ibu. Pikiran belum sepenuhnya pulih dan mata belum fokus, Juanmi terbata-bata membaca, “Undangan Nikah Sarman dengan Maryamah!” Juanmi pun sempoyongan memegang dadanya yang berdenyut kencang.

Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, 15 April 2024

Menikmati hari terakhir liburan cuti bersama