وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (Terj. QS. Luqman: 34)

Kehidupan di dunia telah ditentukan oleh Allah swt. Alam dan isinya merupakan haknya Allah. Hidup dan mati kepunyaanNya. Manusia sebagai kafilah hanya menjalankan semua skenario yang telah di tentukan Allah swt.

Disaat seseorang diberikan kebahagiaan dan  kesenangan bersama keluarga tercinta. Kehidupan yang cukup mapan. Kehidupan dunia yang membahagiaan. Disaat kebahagiaan ini, tidak ada yang tahu bahwa maut datang. Maut tidak melihat  orang yang akan  dijemputnya, masih muda atau sudah tua, anak kecil atau orang dewasa, orang yang sakit atau yang sehat. Jika  Allah swt berkehendak tak satupun yang dapat menolaknya. Kematian itu adalah takdir. Tidak memandang status dan umur seseorang.

Seorang yang kaya dermawan, memiliki fasilitas Pendidikan yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat umum. Memiliki beberapa fasilitas ibadah, yang dapat dipergunakan oleh banyak orang. Kedermawanan dan kepeduliannya menjadikan masyarakat sangat menyayanginya. Tidakkah anda menyaksikan bahwa maut datang tanpa melihat orang yang dijemput; masih muda atau sudah tua, anak kecil atau orang dewasa, orang yang sakit atau yang sehat!

Disaat disekelilingnya sangat menyayanginya dengan kehidupan materi yang berlimpah. Hanya demam biasa beberapa hari tidak ada satupun yang tahu, inilah takdir Sang Pemilik  datang menjemputnya.  Semua yang menyayanginya, ditinggalkan. Maut telah datang, maka rohnya akan Kembali kepada Sang PemilikNya.

Seorang ibu yang telah berumur 75 tahun. Memiliki putra putri yang sukses dalam kehidupannya masing-masing. Beberapa hari tidak bisa buang air besar, setelah dibawa kedokter ternyata ada masalah diusus besarnya. Setelah pemeriksaan di rumah sakit, si Ibu akhirnya dioperasi. Hanya 2 minggu setelah dioperasi Sang Pemilik menjemputnya.

Inilah cara  Allah mengambil hambaNya tidak ada yang tahu, si ibu yang telah berumur lanjut banyak mengalami kejadian-kejadian dalam kehidupan baik susah senang, sehat dan sakit. Bahkan beliau pernah mengalami kecelakaan, saat itu mautnya belum datang. Si Ibu diberikan kesehatan. Begitulah cara Allah mengambil yang menjadi hakNya.

“ Wahai jiwa yang tenang..Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. (QS. Al Fajr 27-28).

Kematian tidak ada yang dapat menghindarinya. Kematian akan mengejar setiap yang bernyawa. Selaku  hambaNya, dengan mendekatkan diri pada Allah akan membuat jiwa menjadi tenang.  

Tidak ada yang tahu sewaktu-waktu kematian itu akan datang. Beristiqfar dan  mohon ampunan satu-satunya cara dalam menjalani  kehidupan di dunia yang penuh dengan godaan. Segala yang merusak keimanan dan kesabaran akan selalu muncul menggoda aktivitas manusia. Syetan akan selalu menggoda manusia. Allah yang membolak balikkan hati manusia, istiqamahkan kami pada agamaMu. Aamiin.

Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 145 menyatakan” Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan pula kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”.

Wallahua’lam.

(SA,03112020). T.365# H-294#